Menko PMK Klaim Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun

Menko PMK Muhadjir Effendy mengklaim kasus positif Covid-19 di Indonesia menurun meski tidak terlalu drastis.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat diwawancarai usai meninjau ruang isolasi pasien suspek virus coronadi Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jumat, 6 Maret 2020. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim angka kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia menurun meski tidak terlalu drastis. Ditambahkannya angka kesembuhan pasien positif juga mengalami kenaikan.

"Jadi ada kecenderungan bahwa angka kasus yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan," kata Muhadjir dalan konferensi pers melalui virtual conference di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 8 Mei 2020.

Melihat kondisi seperti ini, ia bersyukur dan baginya ini terjadi karena adanya kerjasama dari semua pihak yang displin menerapkan protokol kesehatan.

"Ini suatu keadaan yang bagus untuk kita syukuri dan ini berkat kerja sama dari semua pihak dan juga kedisiplinan seluruh warga Indonesia dalam mematuhi seruan dari pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 ini," ujar Muhadjir.

Sedangkan di luar Jawa yang harus kita waspadai adalah di wilayah Sulawesi Selatan.

Per Jumat 8 Mei 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 13.112 orang. Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan sembuh 2.494 orang dan meninggal dunia sebanyak 943 orang.

Pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh mengalami penambahan 113 kasus sedanghkan angka kematian selama 24 jam sejak diumumkan sebelumnya bertambah 13 orang.

Dari total kasus positif virus corona di Indonesia, Provinsi di DKI Jakarta masih berada di urutan pertama, selanjutnya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

"Wilayah yang sekarang tingkat pertumbuhan kasusnya cukup tinggi atau sangat tinggi. Jadi ada di wilayah Jawa. DKI Jakarta tetap yang memimpin. Kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Sedangkan di luar Jawa yang harus kita waspadai adalah di wilayah Sulawesi Selatan. Itu adalah gambaran peta yang ada," tutur dia.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut kembali mengucap syukur kasus Covid-19 di Indonesia yang diprediksi tumbuh secara eksponensial sangat ekstrim ternyata tidak terjadi.

"Dan kita bersyukur. Karena angka kasus kita rata-rata masih rendah. Itu bisa dilihat dari grafik yaitu kasus per hari kita masih di bawah 500 paling tinggi puncaknya. Kemudian kesembuhan semakin tinggi yaitu sudah mendekati 300 per hari. Kemudian untuk angka kematian juga landai tidak ada penambahan yang cukup drastis," ujar dia. []

Berita terkait
Ruang Isolasi Corona di Aceh Banjir, Pasien Dipindah
Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh tergenang banjir.
Kontradiksi Jokowi dan Budi Karya Dicap Hiburan Belaka
Ahli pulmonologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia Dr. Raden Rara Diah melihat beda pendapat Presiden Jokowi dan Menhub Budi Karya bak hiburan
Jokowi Kaji Cuti Lebaran 2020 Gabung Libur Idul Adha
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkaji cuti bersama Lebaran 2020 digabung dengan libur Idul Adha.