Menko Maritim Akselerasi Pemasaran Produk Kelautan

Meningkatkan indeks konsumsi ikan dalam negeri, Kemenko Maritim melakukan nota kesepahaman Perum Perindo.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Guna meningkatkan indeks konsumsi ikan dalam negeri, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi melakukan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo).

Penandatanganan dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin.

Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Perum Perindo tentang Koordinasi Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dilakukan pada Senin, 31 Agustus 2020 di Kemenko Marves, Jakarta.

"Hal itu guna meningkatkan pemasaran produk kelautan dan perikanan sekaligus untuk menumbuhkan pelaku UMKM yang menjual hasil tangkapan nelayan dengan menjadi mitra outlet Sahabat Gemarikan.id,” kata Deputi Safri, Selasa, 1 September 2020.

Safri menjelaskan, tujuan program ini adalah untuk memberikan akses pemasaran hasil tangkap nelayan yang selama pandemi ini menurun drastis akibat berkurangnya pasar ekspor.

Di sisi yang lain, masyarakat perkotaan mengalami perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli sehingga program ini diharapkan mampu menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah bahkan menjadi sumber pendapatan baru di tengah pandemi, bisa menjadi mitra outlet dan ikut berjualan produk langsung dari nelayan.

“Dalam hal ini Perum Perindo akan menjadi off taker atau standby buyer nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang saat ini sudah ada di Sukabumi dan Natuna untuk kemudian memproses, menyimpan serta mendistribusi ke outlet Sahabat Gemarikan.id. Saat ini telah terdaftar 40 outlet Sahabat Gemarikan.id di Jabodetabek,” ujarnya.

Serta meningkatkan peran BUMN dalam pemulihan ekonomi nasional khususnya Perum Perindo sebagai operator dan BNI sebagai pemberi modal UMKM

Selain Perum Perindo, pemerintah juga bekerja sama dengan BNI dan fishOn. FishOn adalah startup berbasis teknologi yang memfokuskan diri pada pemberian akses modal untuk nelayan, informasi posisi ikan melalui Android dan platform lelang ikan online yang mendorong demokratisasi harga di tingkat nelayan.

Kemenko Marves juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di mana mereka telah berkomitmen untuk membina dan membantu koperasi nelayan yang telah terbentuk di beberapa desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Untuk BNI akan mendukung akses permodalan bagi mitra outlet Sahabat Gemarikan, menyiapkan Agen46 binaan BNI untuk menjadi bagian outlet Sahabat Gemarikan dengan potensi 187.000 Agen46 di seluruh Indonesia, serta membantu permodalan Perum Perindo untuk menyerap seluruh hasil tangkap nelayan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat,” jelasnya.

Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama serta platform SahabatGemarikan.id dan outlet SahabatGemarikan ini, lanjut Safri, dapat menjadikan wujud konkret program pemerintah dalam upaya untuk pemulihan ekonomi nasional dengan menumbuhkan UMKM baru terutama di tengah pandemi Covid-19 melalui outlet sahabat gemarikan.

Menyalurkan bantuan pemerintah dalam bentuk modal melalui KUR dan Program Kemitraan BNI, menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah karena langsung dari nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat.

“Serta meningkatkan peran BUMN dalam pemulihan ekonomi nasional khususnya Perum Perindo sebagai operator dan BNI sebagai pemberi modal UMKM Sahabat Gemarikan.id, meningkatkan kesejahteraan nelayan di pesisir karena hasil produksinya terserap di masyarakat, serta membantu meningkatkan indeks konsumsi ikan nasional dari saat ini 54 Kg per kapita setiap tahun menjadi 70 Kg per kapita setiap tahun hingga tahun 2024 dan diharapkan berkontribusi pada percepatan penurunan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia,” pungkas Safri.[]

Berita terkait
Menko PMK Pastikan Huntap di NTB Kelar Dalam 2 Bulan
Sekitar 68 ribu dari 74.774 rumah rusak akibat gempa bumi di NTB sudah selesai dibangun. Sisanya dipastikan kelar dalam dua bulan.
Upaya Kemenko Maritim Melindungi Kopi Arabika Toba
Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi mendorong pendaftaran Indikasi Geografis Kopi Arabika Toba di Kabupaten Toba.
Respons Polri, Kemenko Maritim Langgar Social Distance
Respons Polri soal AJI sebut Kemenko Maritim melanggar social distance karena menggelar kegiatan berkerumun tatap muka.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina