Menko Luhut: Waspada 3 Bulan Lagi Cuaca Ekstrem

Menko Luhut minta Wisma Atlet, Kementerian Kesehatan, dan perwakilan BUMN waspada kluster corona baru karena 3 bulan kedepan datang cuaca ekstrem.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (sumber:Tagar/Antara)

Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Wisma Atlet, Kementerian Kesehatan dan perwakilan BUMN waspada lantaran dalam 3 bulan kedepan Indonesia akan berhadapan dengan perubahan cuaca yang ekstream. Menko Luhut takut, cuaca ekstrem tersebut akan menimbulkan klaster baru Virus Corona (Covid-19).

"Tiga bulan kedepan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut," kata Luhut pada Rapat Kordinasi (Rakor) virtual tentang Penanganan Covid 19 di Wisma Atlet Selasa, 6 Oktober 2020.

Menko Luhut juga menegaskan, perubahan cuaca ini dapat menimbulkan penyakit lain seperti Demam Berdarah yang gejalanya mirip dengan Covid 19. "Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya," tegasnya.

Selanjutnya, Menko Luhut mengingatkan kepada Wisma Atlet untuk terus menjaga kedisiplinan mereka yang sudah baik, "Angka kesembuhan yang tinggi di wisma atlet ini harus dipertahankan, juga bisa menjadi rujukan bagi RS lainnya," jelasnya.

Menanggapi ini, Koordinator RSD Wisma Atlet, Mayjen Tugas Ratmono menekankan bahwa wisma atlet memiliki presentase kesembuhan yang tinggi, "Tingkat kesembuhan di wisma atlet rata-rata mencapai 90%, dan kami terus menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan angka kesembuhan," kata Mayjen Tugas Ratmono. Ia juga akan terus waspada terkait perubahan cuaca ekstrem dan akan menyiapkan berbagai mitigasi terhadap hal tersebut.

Tiga bulan kedepan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut.

Mayjen Tugas Ratmono juga melaporkan berbagai perkembangan di RSD Wisma Atlet seperti total pasien masuk berdasarkan rujukan, ketersediaan akomodasi, jumlah SDM, stok APD, stok Lab, ketersediaan obat terapi Covid 19 dan terapi pendukung. Ia juga melaporkan telah mengkordinasikan kekurangan kebutuhan obat di wisma atlet kepada Menteri Kesehatan Dr. Terawan Agus Putranto yang juga menghadiri rakor tersebut.

"Beberapa obat terapi Covid 19 dan obat terapi pendukung persediannya kurang dari satu minggu, seperti Oseltamivir dan Chloroquin Fosfat," ungkap Mayjen Tugas Ratmono. Menanggapi laporan ini, Menkes Terawan menegaskan bahwa dia akan segera mengirimnya dalam minggu yang sama.

Mengenai hal ini Menko Luhut mengatakan, "Jangan sampai penderita Covid 19 gejala ringan berpindah menjadi gejala sedang karena kekurangan obat," kata Menko Luhut kepada Menkes Terawan. Selain itu, Menko Luhut juga berpesan agar proses isolasi mandiri di Wisma Atlet diperketat. 

Menko Luhut juga menegaskan sistematika tracing pasien penderita Covid 19 di dalam kota juga harus semakin di gencarkan dan harus tepat sasaran. Sementara BUMN yang juga hadir dalam rakor tersebut diminta untuk terus mempersiapkan kebutuhan penyaluran obat-obatan. []

Berita terkait
Luhut Minta Monitoring dan Pelaporan Covid Pakai Aplikasi
Menko Luhut meminta kepada Satgas Covid dan pihak terkait agar monitoring dan pelaporan pelaksanaan protokol kesehatan menggunakan aplikasi.
Luhut : Reformasi Kebijakan Tarik investasi Lebih Banyak
Menko Luhut mengatakan, Pandemi menyebabkan daya beli masyarakat turun dan memengaruhi konsumsi sehingga Pemerintah perlu menambah investasi.
Luhut: Program Taman Terumbu Karang di Bali Akan Meluncur
Menko Luhut mengatakan, program taman terumbu karang akan diluncurkan pada 5 daerah di Bali.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu