Menko Luhut Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Bali

Saat memimpin rakor percepatan pembangunan infrastruktur Bali Menko Luhut mengatakan, pembangunan harus tetap berjalan meski ditengah pandemi.
Menko Luhut saat memimpin Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bali. (Foto:Tagar/Kemeko Marves)

Jakarta -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invetasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembangunan harus tetap berjalan meski ditengah pandemi. Hal ini, diungkapkannya saat memimpin Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bali.

“Meskipun kita sedang ada dalam masa pandemi, tetapi pembangunan harus tetap berjalan,” tutur Menko Luhut Senin, 10 Mei 2021. 

Luhut Binsar PandjaitanMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto:Tagar/Kemenko Marves)

Pada rakor yang diadakan secara virtual tersebut, Menko Luhut didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ayodhia Kalake dan Asdep Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Djoko Hartoyo. 

Rakor dihadiri pula oleh Menparekraf Sandiaga Uno, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono, Gubernur Bali Wayan Koster dan semua Bupati/Walikota, serta eselon 1 dari Kementerian/Lembaga.

Dalam rakor ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa Provinsi Bali menempati urutan pertama wilayah yang ingin dikunjungi oleh wisatawan di dunia karena memiliki kekuatan budaya, kearifan lokal, alam, serta menawarkan pengalaman yang unik. 

Sandiaga UnoMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto:Tagar/IG Sandiuno)

Pada tahun 2020, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 25,88 persen, tetapi mengalami penurunan yang cukup tajam daripada tahun-tahun sebelumnya.

Menyambung, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa dalam kuartal pertama tahun 2021 ini, pertumbuhan ekonomi di Bali masih mengalami kontraksi yang cukup dalam, yaitu sekitar 9,9 persen karena sangat tergantung pada sektor pariwisata. 

Suharso MonoarfaMenteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. (Foto: Tagar/Instagram)

Oleh sebab itu, pada masa mendatang Bali diupayakan untuk tidak hanya akan fokus ke sektor pariwisata, tetapi juga sektor lain.

Berdasarkan studi yang telah dilakukan sebelumnya, kawasan di Bali akan dikategorikan berdasarkan temanya. 

1. Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan) akan menjadi kawasan perkotaan. 

2. Ceginangan atau Celuknginang (Celukan Bawang-Gilimanuk-Negara-Pengambengan) akan difungsikan untuk industri, logam dan perikanan.

3. Sikubatula (Singaraja-Kubutambahan-Batur-Tulamben-Amed sebagai wisata bahari dan geopark.

4. Ulikalung (Ubud-Bangli-Karangasem-Klungkung) akan menjadi wisata budaya, 

5. Santipagamani (Sanda-Baturiti-Pancasari-Plaga-Kintamani) sebagai lokasi agroindustri dan agrowisata, serta Nusa Penida dan sekitarnya (Nusa Penida-Nusa Ceningan-Nusa Lembongan) untuk wisata bahari, budidaya perairan, dan peternakan.

Beberapa juga topik dibahas dalam rapat ini. Pertama, pembangunan pusat kebudayaan dan perlindungan Kawasan Suci Besakih. 

"Kita perlu mendayagunakan lahan bekas aliran lahar Gunung Agung yang terbengkalai, berlokasi di Muara Tukad Unda Kabupaten Klungkung, serta pelindungan Kawasan Suci Besakih sebagai pusat pelayanan keagamaan dan spiritual utama umat Hindu," ungkap Menko Luhut. 

Kemudian, dibahas juga soal pembangunan jalan. Beberapa yang dimaksud adalah jalan pintas ruas Mengwitani-Singaraji, Jalan Ruas Kusamba-Padang Bai-Amlapura, dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

Selanjutnya, pengembangan Pelabuhan Sangsit Buleleng, Pelabuhan Amed Karangasem, Pelabuhan Penyeberangan dan Pelabuhan Marina di Gunaksa, lanjutan pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan (Mentigi), dan revitalisasi Pelabuhan Gilimanuk juga dibahas. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono juga menyampaikan ide untuk mengembangkan Kampung Kerapu di Jembrana karena memiliki potensi budidaya kerapu yang baik. 

Sakti Wahyu TrenggonoMenteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Foto:Tagar/KKP)

Selain itu, rapat juga mengulik tentang percepatan pembangunan Bandara Baru Bali Utara dan rencana pembangunan Kereta Api Bali Utara dan Bali Selatan. 

“Tidak semua rute di Bali ekonomis dengan banyak penumpang sehingga perlu kita subsidi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

MenhubMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto:Tagar/dephub.go.id)

Selanjutnya, rakor ini juga membahas mengenai Pembangunan bendungan atau waduk, sistem pengolahan air minum (SPAM), dan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Beberapa pengembangan fasilitas SPAM yang dibahas adalah SPAM dari Bendungan Sidan dan Tamblang, pembangunan Spam Regional Burana-Titab, lanjutan pembangunan beberapa bendungan atau waduk, dan pembangunan PSEL Sarbagita.

“Jumat lalu Presiden Joko Widodo telah meresmikan PSEL di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo yang menjadi pilot project nasional. PSEL Sarbagita bisa meniru sistem yang ada di sana,” tegas Menko Luhut.

Basuki HadimuljonoMenteri PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Twitter Kemen PUPR)

Selain itu, terkait pembangunan-pembangunan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku saat ini selektif dalam segi pembangunan. 

“Kita berpegang pada prinsip OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, dan Rehabilitasi). Kita akan memaksimalkan manfaat infrastruktur yang sudah ada,” tandasnya.

Kemudian, soal percepatan tata ruang di Provinsi Bali juga sempat disinggung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil. Dia menekankan bahwa percepatan tata ruang di Bali memerlukan keseriusan supaya bisa kompehensif. Tantangan alam serta budaya yang kental dan unik dapat diwujudkan dengan pembuatan tata ruang yang baik.

Menteri ESDM, Arifin TasrifMenteri ESDM, Arifin Tasrif menegaskan komitmen Indonesia untuk menggunakan energi dari bahan bakar fosil yang lebih bersih. (Foto: Tagar|esdm.go.id|Arifin Tasrif).

Dari sisi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), Menteri ESDM Arifin Tasrif mengingatkan agar Bali perlu memikirkan penggunaan EBT. Hingga tahun 2030, proyeksi neraca daya pasokan Pulau Bali masih didominasi oleh energi fosil padahal Bali memiliki potensi EBT sebesar 3,773 Gigawatt (GW).

Selan itu, dalam rakor ini juga dibahas soal pengembangan kendaraan listrik. 

“Ini terkait kesepakatan bersama antara pemerintah Provinsi Bali dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang penetapan Provinsi Bali sebagai kawasan nasional energi bersih (KNEB),” ungkap Menko Luhut.

Meskipun kita sedang ada dalam masa pandemi, tetapi pembangunan harus tetap berjalan.

Menjawab hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan dukungan pemerintah provinsi terhadap program Kendaraan Listrik. 

“Kita sudah melakukan beberapa upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, termasuk pembuatan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pendirian stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU), dan elektrifikasi angkutan secara bertahap,” rincinya. 

Gubernur Bali I Wayan KosterGubernur Bali I Wayan Koster. (Foto: Dok Pemprov Bali)

Selain dapat mencapai efisiensi biaya senilai 15-30 persen dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbasis BBM, KBLBB juga dapat mereduksi emisi hingga 10-20 persen emisi gas rumah kaca Bali.

Menutup rapat, Menko Luhut berpesan agar seluruh pembangunan infrastruktur yang dilakukan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan untuk senantiasa menggunakan produk dalam negeri. 

“Aspal Buton saya rasa bagus kualitasnya untuk dimanfaatkan dalam berbagai proyek pembangunan,” tandasnya. []

Berita terkait
Luhut Pandjaitan Kembali Evaluasi Progres LRT Jabodebek
Menko Luhut saat mengevaluasi perkembangan pembangunan LTR Jabodetabek mengatakan, Diperlukan langkah nyata kejar ketinggalan konstruksi 2021.
Cegah Kebakaran Hutan, Luhut Pandjaitan Undang Ahli dari Rusia
Menko Luhut mengundang ahli food estate dan bioteknologi pertanian dari Indonesia dan Rusia untuk mencari solusi mengatasi kebakaran hutan.
Luhut Kampanyekan BBI dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja
Menko Luhut meresmikan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja.