Menko Airlangga: Perlu Gagasan Baru Kebijakan Pasca Pandemi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan perekonomian Indonesia diperkirakan akan mulai pulih di 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Tagar/Ekon.go.id)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan perekonomian Indonesia diperkirakan akan mulai pulih di 2021 dan tumbuh pada kisaran 4,5 %-5,3 % per akhir tahun nanti. Pihaknya berharap adanya gagasan-gagasan kebijakan baru penanganan dampak pandemi Covid-19.

Menurut dia, konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, serta didukung perbaikan struktur ekonomi dengan terbitnya UU Cipta Kerja, juga kebijakan penanganan pandemi dan program vaksinasi.

"Dalam webinar, kami berharap bisa muncul gagasan-gagasan kebijakan baru dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 serta mendorong pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Airlangga dalam webinar yang diadakan Asian Development Bank (ADB) berjudul 'Sustainable Post Pandemic Recovery', di Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021.

Airlangga menjelaskan, Pandemi Covid-19 masih melanda di banyak negara, termasuk Indonesia. Penanganan dilakukan dari sisi kesehatan yang juga sejalan dengan pemulihan dari sisi ekonomi. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah dijalankan sejak 2020 lalu.

Pada tahun ini, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp699,43 triliun untuk membiayai Program PEN dengan fokus pada intervensi kesehatan, program perlindungan sosial, dukungan UMKM dan padat karya/prioritas lainnya. Hingga 18 Juni 2021, realisasi anggaran PEN telah mencapai Rp226,63 triliun atau 32,4 % dari total anggaran.


Kami berharap bisa muncul gagasan-gagasan kebijakan baru dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 serta mendorong pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


"Pemerintah terus memonitor kendala-kendala yang muncul sehingga diharapkan proses realisasi PEN dapat terus diakselerasi menyesuaikan situasi pandemi yang dinamis. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempercepat pemanfaatan anggaran, baik regular maupun melalui Program PEN," katanya.

Melalui program PEN, lanjut Airlangga, dampak negatif pandemi terhadap ketenagakerjaan juga mulai dapat dikurangi. Penduduk usia kerja yang terdampak pandemi menurun dari 29,12 juta orang pada Agustus 2020 menjadi 19,10 juta orang pada Februari 2021.

"Pencapaian ini harus dijaga dan ditingkatkan ke depannya agar ekonomi dapat pulih lebih cepat. Untuk itu, Pemerintah juga telah menyiapkan 20 kegiatan yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja untuk 1,23 juta rakyat terdampak," ujarnya. []

Baca Juga: Menko Airlangga: Ekspor-Impor Menguat, Ekonomi Pulih

Berita terkait
Menko Airlangga: Pertanian Makin Tangguh di Masa Pandemi
Menko Airlangga mengatakan ketika sektor lain terdampak, pertanian disebutnya justru mengalami pertumbuhan positif.
Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Pimpin Sherpa Track G20
Presiden Jokowi tunjuk Menko Airlangga pimpin Sherpa Track G20, yang akan membahas isu-isu ekonomi non-keuangan.
Menko Airlangga Optimistis Pemulihan Ekonomi Lanjut di Kuartal II 2021
Menko Airlangga mengatakan, Perekonomian RI tumbuh V-curve dan di kuartal II diharapkan masuk ke jalur positif atau bisa mencapai tujuh persen.