Menko Airlangga: Indonesia Punya Potensi Besar pada Penyimpanan Emas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia memiliki potensi besar pada penyimpanan emas.
Menko Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto. (Foto: Tagar/Kemenko Prekonomian)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia memiliki potensi besar pada penyimpanan emas.

Menurutnya, produksi emas oleh smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur memunculkan potensi besar pada sistem perbankan untuk menerima transaksi emas, selain mata uang pada umumnya.

Airlangga mengaku, pemerintah merencanakan pembentukan bullion bank atau bank yang bisa menerima emas dalam transaksinya mulai tahun depan.

Apalagi, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik yang peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu ditarget mampu memproduksi emas satu ton tiap pekan.


Kalau peluang ini ditangkap dengan bullion bank, tidak perlu lagi kirim emas ke Singapura, karena kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia.


Menko Airlangga mengatakan, dengan nilai investasi awal 200 juta dolar AS, smelter PT Freeport di Gresik bisa memproduksi 35 ton emas.

"Kalau peluang ini ditangkap dengan bullion bank, tidak perlu lagi kirim emas ke Singapura, karena kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia,” ujar Airlangga saat Webinar BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis, 10 Fevruari 2022.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, hampir seluruh produksi pada industry perhiasan biayanya hanya tolling fee. Hal ini berkaitan dengan insentif fiscal dengan PPN.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengolah bahan baku emas hasil produksi PT Freeport Indonesia di Gresik menjadi barang bernilai lebih tinggi.

“PR bagi BRI tentu semakin banyak. Time frame mungkin 2023, jadi punya cukup waktu untuk mempersiapkan dari segi regulasi maupun korporasinya,” ujar Airlangga.

Menko Perekonomian menegaskan, rencana pembentukan bullion bank ini untuk mengelola emas di Indonesia. Menurutnya, potensi komoditas emas dari Indonesia masih cukup besar. Sebab, Indonesia memiliki lokasi tambang emas terbesar di dunia.

Berdasarkan data yang diterima Airlangga, cadangan emas di tambang Grasberg di Papua mencapai 30,2 juta ounce. RI juga menjadi produsen emas terbesar nomor 7 di dunia dengan angka 130 ton per tahun.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan tingkat konsumsi emas yang masih rendah. Yakni, investasi ritel untuk emas baru sebanyak 172.800 ounce.

Bullion bank dinilai bisa memberi sejumlah manfaat bagi negara. Antara lain, sumber pembiayaan industri, diversifikasi produk bagi bank, hingga penghematan devisa. []

Berita terkait
Menko Airlangga: Investor Menunggu Reformasi Struktural yang Tengah Dilakukan Indonesia
Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan investor dan berbagai negara sangat menunggu reformasi struktural yang tengah dilakukan Indonesia.
Menko Airlangga: Pemerintah Dorong Kebijakan Turunkan Kemiskinan Ekstrem di 212 Wilayah
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah mendorong berbagai kebijakan untuk mampu menurunkan tingkat kemiskinan.
Menko Airlangga: 75 Tahun HMI Sudah Buktikan Jadi Kawah Candradimuka Tokoh Bangsa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengucapkan selamat Dies Natalis untuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang genap berusia 75 tahun.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.