Amerika Serikat Izinkan Aset dan Uang Rusia yang Disita Diberikan ke Ukraina

Pengumuman itu disampaikan selama pertemuan antara Garland dan Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin, di Washington DC, AS
Ilustrasi - Seorang karyawan menghitung uang kertas rubel Rusia di kantor perusahaan swasta di Krasnoyarsk, Siberia, 17 Desember 2014. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Merrick Garland, mengatakan pada Jumat, 3 Februari 2023, bahwa dia telah memberi wewenang kepada pemerintah AS untuk menggunakan uang milik Rusia yang disita untuk membantu Ukraina, seperti dilansir oleh media AS.

Pengumuman itu disampaikan selama pertemuan antara Garland dan Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin, di Washington DC, AS, hampir satu tahun setelah invasi Moskow ke bekas negara kekuasaan Soviet.

"Hari ini, saya mengumumkan bahwa saya telah mengizinkan untuk pertama kalinya pentransferan aset Rusia yang disita untuk digunakan di Ukraina," kata Garland sebagai dilaporkan Kantor Berita AFP yang mengutip CNN.

Jaksa Agung AS Garland
Jaksa Agung AS, Garland, mengumumkan dakwaan terhadap kelompok kejahatan transnasional di Departemen Kehakiman di Washington. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Uang itu akan berasal dari aset yang disita dari oligarki Rusia Konstantin Malofeyev setelah dakwaannya atas penghindaran sanksi pada April, tambahnya.

Uang itu akan masuk ke Departemen Luar Negeri "untuk mendukung rakyat Ukraina," lapor CNN mengutip Garland.

Kostin menyambut baik langkah tersebut, yang menurutnya akan membuat aset yang disita senilai 5,4 juta dolar dapat digunakan untuk "membangun kembali Ukraina."

"Bahagia melihat undang-undang baru yang bertujuan untuk menyita aset ilegal oligarki Rusia," cuitnya di Twitter. Ia juga mengunggah foto dirinya dan Garland selama pertemuan tersebut.

"Seluruh warga Ukraina, dengan satu atau lain cara, menderita akibat perang ini. Merupakan kewajiban kami untuk memastikan rakyat Ukraina menerima kompensasi atas semua kerusakan luar biasa yang terjadi," katanya.

"Bagian yang melekat dari pertanggungjawaban adalah bahwa pelaku membayar kerugian yang ditimbulkan," tambah Kostin di akhir utas cuitannya.

Taipan Rusia Malofeyev dianggap sebagai salah satu sumber utama pendanaan bagi separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Pada April 2022, Departemen Keuangan AS memasukkan jaringan yang terdiri dari sekitar 40 individu dan entitas yang dipimpin oleh Malofeyev yang katanya digunakan untuk memfasilitasi penghindaran sanksi.

"Setelah diberi sanksi oleh Amerika Serikat, Malofeyev berusaha menghindari sanksi dengan menggunakan rekan konspirasinya untuk secara diam-diam memperoleh dan menjalankan outlet media di seluruh Eropa," kata Garland kepada wartawan pada saat itu, ketika Departemen Kehakiman mendakwanya.

Washington telah mengumumkan beberapa paket sanksi yang diterapkan bagi sejumlah warga dan organisasi Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow ke Kyiv pada Februari 2022.

Sanksi Departemen Keuangan umumnya bertujuan untuk membekukan aset apa pun dari mereka yang ditargetkan yang berada di bawah yurisdiksi AS. Departemen itu juga melarang setiap individu atau entitas Amerika, termasuk lembaga keuangan AS, melakukan bisnis dengan mereka. (ah/ft)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Sikap ASEAN di Pertemuan dengan Uni Eropa Terpecah Soal Invasi Rusia ke Ukraina
Pernyataan bersama UE-ASEAN tentang invasi hanya mengatakan "sebagian besar anggota" mengutuk keras perang di Ukraina