Jakarta - Suami Sissy Priscillia, Rifat Sungkar adalah seorang pembalap. Dalam kanal YouTube TS media, ia menceritakan bahwa dunia balap adalah passionnya. Namun ia mengatakan jika dirinya merasa senang sekaligus sedih karena regenerasi.
“Kalau balapan selalu jadi fire dalam hidup gue, passion gue adanya disitu. Cuma kalo speaking of like regeneration kayaknya udah waktunya sih. Jadi gue seneng sama sedih jadi satu kemarin,” ujarnya.
Di umurnya yang ke-45 ini, Rifat mengatakan jika ia akan berhenti mengikuti perlombaan.
- Baca Juga: Inilah 7 Artis Kpop yang Akan Comeback pada Januari 2022
- Baca Juga: Beradu Akting di Snowdrop, Artis Kim Mi Soo Meninggal Dunia
“And now still thinking that umur 45 gue harus berhenti aja gitu. Bukan berhenti dari dunia ini, tapi berhenti nyetir, untuk bikin generasi muda yang better than me lah,” katanya.
Bercerita tentang sepak terjang dalam dunia rally, Rifat Sungkar mengatakan dia sempat berhenti sejenak sekitar lima tahunan.
“Jadi, gue sempet berhenti reli sekitar 5 tahunan, and then gue balik tahun 2019, itu pertama kalinya gue juara 1 lagi, 2020 kebetulan karena kita ada covid, nggak ada kejuaraan, 2021 gue juara 1 lagi,”
Rifat bercerita jika ia mengikuti World Rally Championship (WRC) rata-rata di negara Eropa seperti Portugal, Jerman, Prancis, Itali, Greece. Rifat juga mengatakan rally di Amerika adalah rally yang tercapek.
“Tapi yang paling capek itu adalah waktu gue reli Amerika. Lo bayangin nggak 6, 7 kali ke Amerika dalam setahun. Yang paling ngeselin itu apa? Kan gue berangkat sama manager gue, 7 kali berangkat kan, lo tau nggak setelah berangkat yang ketiga itu udah gak tau apalagi yang mau diobrolin, habis, saking panjangnya itu perjalanan,” ucapnya.
- Baca Juga: Artis Yoko Ono Rayakan Hari Jadi Ke-89
- Baca Juga: Christina Ricci Berusaha Ubah Dirinya Agar Sesuai Standar Artis Hollywood
Rifat juga menceritakan jika dalam mengikuti balapan, hal yang tidak diketahui banyak orang adalah lelahnya pembalap ketika survey bukan sebelum reli.
“WRC itu rallynya sendiri 1.200km, which is 3 hari, tapi sehari sekitar 400-500km, tetapi sebenarnya orang yang gak tahu itu di belakang reli, yang capek itu bukan balapannya, yang capek itu surveynya. Karena survey reli itu, karena ini tempatnya belum tertutup, reli kan panjang ya, kita ketemu sama traffic orang, kemudian kalau kita juga mau balik arah kita nggak bisa langsung balik arah, kita harus temuin satu titik ke titik lain. Dan survey itu 2-3 kali kita lewati jalan yang sama, karena harus bikin maps kan. Berarti kan gue udah rally 3 kali sebelum reli beneran,” katanya.
(Ni Nyoman Mastika Mega Puspita)
