Mengenang Bu Kasur Sang Pengasuh Bocil

Mengenang hari lahir Sandiah yang dikenal sebagai Bu Kasur. Dia seorang pengajar, pemerhati dan pengarang lagu anak-anak
Bu Kasus (Foto: facebook.com/Kebudayaan Indonesia)

Jakarta - Sandiah atau yang akrab disapa Ibu Kasur adalah seorang pengajar, pemerhati, dan pengarang lagu anak-anak. Hampir sebagian besar hidupnya tak jauh dari anak-anak. Selama menjadi “teman” untuk anak-anak di Indonesia, Ibu Kasur tidak sendiri, ia ditemani oleh suaminya, Pak Kasur (Soerjono), yang juga seorang pecinta anak-anak.

Bersama sang suami, perempuan kelahiran Jakarta, 16 Januari 1926, ini mendirikan sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) yang diberi nama TK Mini, menciptakan lebih dari 150 lagu anak-anak, menjadi pengasuh di salah satu rubrik Majalah Bocil (Bobo Kecil), dan membuat sebuah film anak-anak berjudul “Armin Membolos”. 

Tak hanya itu, baik Ibu Kasur dan Pak Kasur aktif mengisi program acara anak-anak di Radio Republik Indonesia (RRI), TV pemerintah, dan TV swasta seperti menjadi pembawa acara di acara Taman Indria (TVRI), Arena Anak-Anak, Mengenal Tanah Airku, Kuis Hip-Hip Ceria (RCTI), dan masih banyak lagi.

bu kasur2Bu Kasur sebagai gambar perangko (Foto: id.wikipedia.org)

Bu Kasur dan Pak Kasur memutuskan menikah pada 29 Juli 1946 di Yogyakarta. Kemudian, sekitar 1950-an, mereka hijrah ke Jakarta. Mereka berdua adalah anggota Kepanduan Indonesia. Sejak menikah dengan Pak Kasur, perempuan lulusan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Mulo) ini mulai dipanggil sebagai Bu kasur. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 5 orang anak, Sursantio, Suryaningdiah, Suryo Prabowo, Suryo Prasojo, dan Suryo Pranoto.

Beberapa tokoh yang pernah menjadi anak didik Bu Kasur di antaranya, Seto Mulyadi, Hayono Isman, Ateng, Guruh Soekarnoputra, hingga Megawati Soekarnoputri.

1. TK Mini

TK Mini didirikan oleh Bu Kasur dan suaminya pada 1965. Sejak Pak Kasur pensiun pada 1968, TK Mini yang berada di kediaman mereka di Jalan H. Agus Salim, Jakarta, mulai diresmikan.

Sepeninggal Pak Kasur (1992), TK Mini memiliki empat cabang yang tersebar di beberapa wilayah seperti, Cipinang, Pasar Minggu, Bekasi, dan Tangerang. Selain itu, namanya pun kini telah berubah menjadi TK Pak Kasur.

TK yang didirikan oleh dua tokoh pendidikan Indonesia itu mengelompokan murid-muridnya dalam kelas berdasarkan umur masing-masing. Untuk murid yang berusia 3 tahun berada di kelas “Parkit”, murid yang berusia 4 tahun ditempatkan di kelas “Kutilang”, dan murid yang berusia 5 tahun masuk dalam kelas”Cendrawasih”.

Selain mendirikan TK Pak Kasur, Bu Kasur juga merupakan pemimpin dari Yayasan Setia Balita yang memiliki 5 TK di Jakarta.

2. Lagu Anak-Anak

Pak Kasur bersama Bu Kasur telah berjasa menciptakan lagu anak-anak yang masih sering dinyanyikan hingga sekarang. Lagu-lagu tersebut di antaranya, “Balonku”, “Kucingku”, “Bertepuk Tangan”, “Main Sembunyi, dan “Sayang Semua”. Sementara Bu kasur menciptakan setidaknya 20 lagu anak-anak, suaminya telah menciptakan kurang lebih 140 lagu anak-anak.

Jika diperhatikan, lagu-lagu karya Pak Kasur dan Bu Kasur cenderung singkat dan menghindari huruf “r”. Hal tersebut bertujuan agar lirik lagu mudah diingat dan tidak susah untuk dilafalkan oleh anak-anak.

3. Majalah Bocil

Bu Kasur juga pernah menjadi pengasuh di salah satu rubrik di majalah Bocil (Bobo Kecil) atau Bobo Junior. Bocil ditujukan untuk anak-anak usia 3-7 tahun. Majalah dengan slogan “Teman Bermain dan Belajar” ini merupakan bacaan anak-anak dengan tokoh seekor kelinci bercelana biru.

Majalah Bobo memuat materi pelajaran seperti Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga PPKN yang dibahas dengan ringan dan menarik sehingga disukai oleh anak-anak.

bu kasur3Film Amrin Membolos (Foto: id.wikipedia.org)

4. Film “Amrin Membolos”

Demi melanjutkan obsesi sang suami, sepeninggal Pak Kasur, Bu Kasur sempat memproduksi sebuah film anak-anak berjudul “Amrin Membolos (1996)”. Film ini dibintangi oleh Don Bograd, Nizar Zulmi, Debby Cynthia Dewi, Advent Bangun, Mandra, dll.

Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Bu Kasur dengan Rizky Prasetya selaku Sutradara, dan Sjamsuddin sebagai penulis naskah, penata musik, dan sinematografi.

Film ini bercerita tentang Amrin (Don Bograd) yang gemar bermain sepatu roda. Hingga suatu hari Amrin bersama teman-temannya mendaftar ke sebuah kompetisi sepatu roda. Saking semangatnya, Amrin menambah porsi berlatihnya hingga malam hari. Alhasil, Amrin sering terlambat dan bolos sekolah sehingga membuat ayahnya marah dan membakar sepatu roda Amrin.

5. Penghargaan

Atas dedikasi yang luar biasa dalam dunia seni, juga sebagai pendidik anak-anak Indonesia, mantan anggota Palang Merah ini diganjar Penghargaan Presiden yang ia terima bertepatan dengan Hari Anak Nasional (1988). Selain itu, Bu Kasur juga menerima penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma (1992), predikat pembawa acara anak-anak legendaris, hingga Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II oleh pemerintahan Italia pada 1976.

Bu Kasur tutup usia pada 22 Oktober 2002 pada usia 76 tahun. Ia meninggal akibat stroke. Walau sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Cikini, Jakarta, nyawanya tetap tak tertolong. Bu Kasur dimakamkan di samping makam Pak Kasur di Banyumas, Jawa Tengah. Hingga kini karyanya masih sering dilantunkan anak-anak Indonesia. []

Berita terkait
Sesame Street Hibur Anak-anak Timur Tengah
Acara televisi dan badan amal terkemuka "Sesame Street" dengan boneka Muppetsnya akan hibur anak-anak terdampak perang di Timur Tengah.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.