Jakarta - Terdapat banyak perintah dalam trading yang bisa memudahkan aktivitas jual beli aset para trader, salah satunya adalah trailing stop. Apa itu trailing stop dan bagaimana cara menggunakan? Simak penjelasan dibawah ini!
Pengertian Tentang Trailing Stop
Trailing Stop merupakan level proteksi profit bila harga sudah bergerak naik sesuai skenario awal sehingga perlu diberikan ‘security line’ bila terjadi pembalikan arah atau koreksi.
Trailing stops dapat dilakukan dengan cara dinamis lewat 2 cara : menggunakan garis Moving Averages atau menggunakan box candle konsolidasi, Mau gunakan yang mana diserahkan kepada masing masing trader.
Fungsi Trailing Stop
Pada dasarnya, hal ini digunakan dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian dari trader atau investor, mengunci profit (keuntungan) dengan memastikan terpenuhinya harga beli (entry price) dan harga jual (exit price) aset yang telah ditentukan sebelumnya.
Cara Menggunakan Trailing Stop
Pada umumnya, menggunakan trailing stop tergantung dari platform yang Anda gunakan. Namun terkait dengan prinsip sistem kerjanya kurang lebih seperti ini. Terdapat dua posisi yang bisa di pakai pada saat menggunakan trailing stop:
Posisi Beli (BUY)
Ketika perintah (order) trailing dipasang dengan posisi Buy, maka stop loss akan terus bergerak ke atas mengikuti harga sekarang.
Posisi Jual (SELL)
Ketika dipasang pada posisi Sell, maka stop loss akan terus bergerak turun mengikuti harga sekarang.
Menurut Mitchell (2021) dirinya mengungkapkan bahwa salah satu cara sukses untuk dapat menggunakannya, yaitu dengan mengaturnya pada rentang yang tidak terlalu lebar, namun juga tidak terlalu sempit.
Karena jika dengan rentang lebar bisa membatasi ruang gerak aset investor ketika terjadi pergerakan pasar harian yang normal sekalipun dan justru malah menyebabkan kerugian hingga bisa meminimalisir keuntungan yang didapatkan.
Sementara itu, jika dengan rentang terlalu lebar juga justru bisa membuat fungsinya itu tidak berguna.
Salah satu teknik yang bisa dilakukan investor maupun trader adalah dengan mengamati tren harga aset bersangkutan.
Kelebihan dan Kekurangan Trailing Stop
Kelebihan memakai perintah ini adalah ketika memasangnya, aset yang investor miliki akan terjual secara otomatis saat harga aset menurun ke titik stop loss yang sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga profit dari aset tersebut bisa terlindungi.
Kelebihan lainnya adalah lebih fleksibel dibandingkan fungsi stop loss yang mengharuskan investor untuk update setiap saat apabila harga aset mengalami fluktuasi yang cukup besar.
Namun, di sisi lain kekurangannya adalah perintah ini hanyalah alat yang bisa membantu trader, namun jika trader ingin memperoleh profit (keuntungan) lebih maksimal, maka trader tetap harus menggunakan analisis teknikal maupun fundamental. Selain itu, hal lainnya adalah aset dengan volatilitas tinggi relatif sulit untuk diperdagangkan dengan order ini.
Jadi sudah jelas tentang Trailing Stop? Semoga pembahasan kali ini bermanfaat untuk kalian yang sedang berada di dunia investasi.[]
(Farhan Ramadhan)
Baca Juga:
- Saatnya Menyisihkan Gaji Untuk Investasi dengan Cara Ini!
- Seiring Pemulihan Ekonomi, Reksa Dana Jadi Pilihan Investasi
- Raih Pendapatan yang Stabil dengan Investasi Jangka Pendek
- 5 Tips Berinvestasi Reksadana untuk Pemula