Jakarta – Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak digunakan oleh investor saat ini. Obligasi sendiri adalah instrumen investasi yang bergerak dalam bidang jual beli surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun perusahaan.
Dalam pengertian singkat obligasi merupakan bukti pinjaman atau utang yang diberikan oleh investor kepada penerbit obligasi. Jual beli surat berharga atau obligasi sendiri masuk kedalam kategori investasi kategori pendapatan tetap di pasar modal.
Tujuan dari penerbitan obligasi tersebut adalah pendanaan dan pengembangan bagi penerbit obligasi terkait. Seperti contoh obligasi negara digunakan untuk membiayai anggaran termasuk menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Meskipun masuk kedalam kategori pendapatan tetap di pasar modal yang memiliki risiko rendah, obligasi sendiri mempunyai beberapa risiko. Berikut beberapa risiko obligasi yang dirangkum tim Tagar.
1. Risiko Gagal Bayar
Risiko ini merupakan akibat dari penerbit obligasi yang tidak dapat membayarkan utang kepada investor saat sudah jatuh tempo. Risiko gagal bayar lebih mungkin dilakukan oleh obligasi yang dikeluarkan perusahaan, karena pemerintah mempunyai aturan tersendiri yang mengatur risiko gagal bayar ini didalam UU.
2. Risiko Suku bunga
Risiko ini merupakan akibat dari pergerakan harga obligasi karena obligasi ditentukan tingkat suku bunga acuan.
3. Risiko Likuiditas
Risiko ini merupakan keadaan mendesak dari investor yang membutuhkan dana dalam waktu cepat namun mengalami kesulitan menjual suratnya. Keadaan seperti ini sering ditemui karena beberapa faktor sehingga pembeli tidak ingin menggantikan surat obligasi milik orang lain di pasar sekunder.
4. Risiko Pasar
Risiko penurunan harga dipasar menjadi salah satu ancaman bagi investor obligasi. Penurunan harga di pasar sekunder ini mempengaruhi keseluruhan di pasar keuangan seperti perubahan suku bunga.
5. Peringkat
Obligasi peringkat sangat dipengaruhi oleh lingkungan pada pasar modal dan peringkat pada pasar saham. Peringkat ini juga mempengaruhi menurunnya permintaan nilai obligasi dan juga berlaku sebaliknya sebaliknya.
Obligasi sendiri memiliki beberapa jenis dan semua bisa dibeli oleh masyarakat bebas sebagai salah satu sarana investasinya. berikut merupakan beberapa jenis obligasi yang tersedia di pasar bursa efek.
- Obligasi Negara
- Obligasi Korporasi
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara
- Sukuk Korporasi
- Obligasi Negara Retail (ORI)
- Efek Berangun Aset (EBA)
Sebelum kalian menggunakan obligasi sebagai sarana investasi, sebaiknya kalian mencari terlebih dahulu cara kerja, keuntungan, hingga kerugian dari obligasi. Karena investasi bisa menjadi hal yang merugikan kalian jika kalian tidak tepat dalam memilih aset.
(Dimas Rafika)