Mengenal Hipertiroid yang Diderita Jessica Iskandar

Penyakit hipertiroid yang dialami Jessica Iskandar ternyata berakibat pada penurunan berat badan. Berikut penjelasan dokter Wara Nugraha.
Aktris Jessica Iskandar. (Foto: Instagram/inijedar)

Jakarta - Penyakit yang diderita artis ternama Indonesia Jessica Iskandar nyatanya telah menyita perhatian publik. Selain mengidap takikardia, aktris multitalenta ini juga mengalami penyakit hipertiroid. Seseorang yang mengalami penyakit ini pasti akan mengalami penurunan berat badan.

"Hipertiroid adalah suatu penyakit atau keadaan dimana hormon tiroid ini terlalu banyak kadarnya di tubuh kita. Dimana hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kita memiliki kelenjar tiroid ada sepasang letaknya di leher. Normalnya kelenjar tiroid tidak tampak dari luar, jadi apabila tampak ada benjolan kemungkinan kelenjar tiroid kalian itu membesar," kata dokter umum Wara Nugraha melalui channel YouTube resminya Dokter Wara, seperti yang dikutip Tagar, Senin, 3 Agustus 2020. 

Dokter Wara mengatakan hormon tiroid memiliki fungsi yang sangat krusial untuk tubuh manusia. Sebab, hormon tersebut sangat berperan penting dalam suatu proses metabolisme. 

"Nah apabila terjadi lonjakan atau peningkatan hormon tiroid di tubuh kita, ini akan menyebabkan metabolisme di tubuh kita juga akan meningkat atau semakin cepat. Ini dapat menimbulkan suatu gejala yang dapat mengganggu fungsi tubuh kita ataupun kondisi kesehatan kita," ucap dokter Wara. 

Bagi kalian yang sudah operasi pengangkatan kedua kelenjar tiroid kalian, dokter akan memberikan obat yang berisi hormon tiroid.

Beberapa gejala yang ditimbulkan dari hipertiroid ini, diantaranya yaitu rasa berdebar atau hipertensi, mudah berkeringat, gelisah, cepat marah, kesulitan tidur, rambut rontok, gangguan menstruasi, hingga kesulitan untuk menaikan berat badan. 

"Orang yang mengalami hipertiroid ini kita bisa lihat dari luar karena ada tandanya, yaitu pertama matanya cenderung akan melotot. Bagi kalian yang punya teman atau keluarga yang suka melotot, apalagi marah-marah coba kalian kasih tahu jangan-jangan dia terjangkit penyakit hipertiroid. Kalau sudah begitu kalian suruh aja ke dokter," ujar dokter umum itu. 

Bila Anda melihat atau merasakan ada benjolan di leher, sebaiknya segeralah periksakan ke dokter agar bisa dilakukan pengobatan lebih lanjut. "Apabila membesar ada benjolan pada leher itu mungkin aja kelenjar tiroid kalian yang membesar. Kalau sudah begitu kalian periksakan ke dokter. Gejala lain yang mungkin ditimbulkan yaitu berupa ruam atau kemerahan di tubuh kalian," kata dia. 

Kata dokter Wara, hipertiroid disebabkan oleh beberapa kondisi di antaranya suatu penyakit autoimun. "Nah autoimun inilah suatu penyakit sistem kekebalan tubuh kita itu justru malah menyerang tubuh kita sendiri. Saya ibaratkan aja seperti satpam, satpam ini harusnya menjaga kompleks perumahan, tapi pada kenyataannya satpam ini malah memberontak malah justru menyerang kompleks perumahan tersebut. Nah, itulah yang terjadi pada kelenjar tiroid pada suatu penyakit autoimun," tuturnya. 

Selain itu hipertiroid juga disebabkan karena adanya kondisi seperti tumor di kelenjar tiroid. Jika hal ini terjadi tentu Anda bisa melihat adanya benjolan di leher.  

"Suatu kondisi dimana ada proses peradangan di kelenjar tiroid dan terakhir yang menyebabkan terjadinya hipertiroid itu adalah konsumsi makanan atau obat-obatan yang terlalu banyak mengandung iodium (yodium)," tutur dokter Wara. 

Bagi Anda yang merasakan gejala penyakit ini, jangan  khawatir karena hipertiroid sudah bisa ditangani dengan baik oleh pihak medis. "Bagi kalian yang saat ini sedang menunjukkan suatu gejala hipertiroid atau mungkin kalian curiga jangan-jangan aku kena hipertiroid, kalian tidak usah khawatir karena hipertiroid sudah ada pengobatannya. Yang jelas kalian harus pergi ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa itu memang penyakit hipertiroid," ucapnya. 

Apabila Anda sudah dipastikan mengidap penyakit ini, pasti dokter akan memberikan obat-obatan terlebih dahulu. Namun, jika obat-obatan tersebut tidak menunjukkan perubahan ke arah yang baik, dokter akan menyarankan tindakan lanjut berupa terapi radioaktif. 

"Apabila terapi obat-obatan dan radioaktif ini tidak efektif, biasanya dokter akan memberikan opsi lain yaitu berupa operasi atau pengangkatan dari kelenjar tiroid itu kita sebut dengan tiroid dektomi. Jadi biasanya kelenjar tiroid  ini akan diangkat diambil kedua-keduanya agar tidak terjadi hipertiroid lagi," tutur dokter Wara.  

Efek samping dari pengangkatan kelenjar tiroid ini tentu bisa mempengaruhi kesehatan seseorang ke depannya. "Yang jelas ada karena kelenjar tiroid ini adalah suatu kelenjar yang berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi dalam proses metabolisme. Apabila hormon ini tidak ada akan menyebabkan suatu kondisi dimana kita sebut hipotiroid. Jadi kebalikan dari hipertiroid," kata dokter umum itu. 

Menurut dokter Wara, seseorang yang mengalami hipotiroid biasanya akan mudah letih, lesu, lemah, berat badan akan meningkat karena sistem metabolisme mereka akan melambat. "Untuk menanggulangi kondisi ini bagi kalian yang sudah operasi pengangkatan kedua kelenjar tiroid kalian, dokter akan memberikan obat yang berisi hormon tiroid. Obat ini harus kalian konsumsi seumur hidup karena berfungsi untuk menggantikan hormon tiroid yang sudah tidak ada di tubuh kalian," ucap dia. []

Baca juga:

Berita terkait
El Barack Kuatkan Jessica Iskandar Hadapi Gagal Nikah
Jessica Iskandar gagal nikah dengan Richard Kyle. Namun putranya El Barack mampu menguatkan perempuan 32 tahun itu.
Bagaimana Mengenali Gejala Penyakit Ginjal?
Begini mengenali gejala penyakit Ginjal, jangan sampai terlambat mengetahuinya.
Kenali Penyebab Telat Menstruasi Meski Tidak Hamil
Dokter umum Fransiska menyatakan telat menstruasi bukan indikator kehamilan. Berikut ini penjelasannya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.