TAGAR.id, Jakarta - Bagi kamu yang sudah terjun langsung di kripto, tentu Bridge Blockchain tidak asing lagi diteliga mu, Bridge Blockchain menjadi sebuah angin segar dalam dunia kripto yang selama ini mengutamakan desentralisasi dan tak dapat terhubung satu sama lain. Namun, apakah teknologi ini aman?
Pengertian Bridge Blockchain
Bridge blockchain merupakan sebuah teknologi yang dapat menghubungkan dua blockchain berbeda sehingga pengguna dapat melakukan transfer token dari satu chain ke chain lainnya.
Teknologi ini juga dapat mencetak koin dan beroperasi pada beberapa aturan yang berbeda. Pada penggunaannya, Bridge blockchain disebut sebagai zona netral yang memungkinkan penggunanya untuk berpindah dari satu chain ke chain lain dengan mudah.
Mengapa Bridge Blockchain Diperlukan?
Suatu blockchain pada umumnya memiliki sistem yang tak bisa berinteraksi dengan blockchain lainnya. Pengembang akan mengunci chain sehingga tak dapat terhubung dengan chain lain, dan pengguna tidak bisa mengirim atau memindahkan token dari satu chain ke chain lainnya. Jikapun bisa, pengguna harus membayar biaya transaksi yang cukup tinggi.
Bridge blockchain atau yang dikenal juga dengan sebutan cross-chain hadir menawakan sebuah solusi untuk permasalahan tersebut. Sebab, teknologi ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengaktifkan layanan transfer token, smart contract, pertukaran data, dan feedback dari satu chain ke chain lain yang berbeda.
Bagaimana Cara Kerja Bridge Blockchain?
Teknologi bridge blockchain memanfaatkan protocol mint-and-burn untuk menjaga pasokan token di semua chain. Dalam proses transfer, token dari sebuah blockchain akan dihilangkan atau dikunci (coin burn) dan dicetak dengan token yang setara pada chain tujuan.
Pada dasarnya, bridge blockchain akan membungkus sebuah mata uang kripto dan mengubahnya ke jenis mata uang kripto lainnya. Oleh sebab itu, bridge blockchain memerlukan cadangan koin mata uang kripto untuk menanggung semua koin yang dibungkus tersebut.
Apakah Bridge Blockchain Aman?
Sebagai salah satu komponen penting dalam transaksi kripto antara dua chain, bridge blockchain idealnya memiliki keamanan yang baik. Namun dalam pengembangannya, bridge menjadi target incaran hacker dan kejahatan cyber lainnya.
Jika melihat ke belakang, terjadi beberapa kasus pembobolan yang menyebabkan kerugian besar pada dunia kripto. Dilansir dari CoinDesk, pada tahun 2022 saja telah tercatat sejumlah pencurian kripto dengan total $2 miliar. Dari jumlah tersebut, kerugian dari peretasan bridge blockchain menyumbang sekitar $1.6 miliar.
Dengan catatan kasus pembobolan yang menyebabkan kerugian besar tersebut, pencegahan dan sistem pertahanan menjadi pekerjaan besar yang harus diperhatikan oleh komunitas blockchain. Upaya pencegahan dan pertahanan tersebut harus dilakukan besama oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia kripto, termasuk para trader dan pengguna bridge.
Meski memiliki beberapa catatan peretasan dan pencurian kripto, namun tak semua blockchain memiliki sekuritas yang lemah. Trader bisa menemukan sejumlah bridge dengan sistem pertahanan yang lebih berkembang dan memiliki pencegahan yang sangat baik. []