Mengembara ke Yordania, Prabowo Temukan Rumah Kedua

Keturunan Raja Yordania menyambutnya secara militer.
Foto Prabowo Subianto ke Yordania diunggah pada 26 Februari 2014. (Foto: Twitter/@prabowo)

Jakarta, (Tagar 12/3/2019) - Agustus 1998, menjadi akhir perjalanan cemerlang calon presiden nomor urut dua (02) Prabowo Subianto di dunia militer. Pasalnya, kala itu Dewan Kehormatan Perwira (DKP) menjatuhkan sanksi administratif pemberhentian Prabowo dinas militer.

DKP yang terdiri dari Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo sebagai ketua dan enam anggota berpangkat Letnan Jenderal, yaitu Djamari Chaniago, Fachrul, Yusuf Kartanegara, Agum Gumelar, Arie J. Kumaat, dan Susilo Bambang Yudhoyono menilai, sebagai Danjen Kopassus, Prabowo telah melakukan sejumlah kesalahan. Salah satunya dianggap memberikan perintah operasi penculikan aktivis pada Tim Mawar, tim yang sengaja dibentuknya.

Prabowo tak banyak cuap, akhirnya ia pun pergi melenggang ke Yordania. Sebab dirinya merasa telah dituduh 'macam-macam' terkait kasus penculikan aktivis 1997-1998.

"Pada pertengahan tahun 1998, saya dituduh macam-macam. Karenanya, saya memilih untuk mengasingkan diri ke Yordania," cuit Prabowo dalam akun Twitter, @prabowo, pada 26 Februari 2014.

Bagaimana kehidupan di Yordania?

Jauh mengembara, Prabowo ternyata punya cerita persahabatan yang baik. Dalam sebuah buku yang dikeluarkan Timses Prabowo-Sandiaga atau dikenal dengan 'buku biru' disebutkan bahwa di Yordania, Prabowo berteman baik dengan Raja Abdullah II.

Bahkan, Yordania menjadi rumah kedua untuk Prabowo, seperti dikutip dari salah satu bab buku berjudul Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana oleh Femi Adi Soempeno tahun 2009.

Abdullah II dengan tangan terbuka menerima kedatangan Prabowo ke Yordania. Di sana, Prabowo kabarnya diberikan sebuah hunian di Ibu Kota Amman.

Belum lagi, Abdullah II yang tak segan mengajak Prabowo ke markas tentara Yordania. Meski tak memakai pakaian militer, Abdullah tetap menghormati Prabowo dengan menyambut secara militer.

"Di sini Anda tetap Jenderal," jelas Abdullah yang saat itu memimpin Komando Pasukan Khusus Yordania, sambil memeluk Prabowo.

Prabowo pun tak mengelak, kehangatan Abdullah II terhadap dirinya membuatnya jatuh cinta pada Yordania. Disaat negara sendiri merasa tak nyaman, Yordania memberikan kenyamanan sebagai rumah.

"Saat saya disingkirkan oleh ABRI, oleh elite politik Indonesia, negeri ini menerima saya dengan baik," tukas Prabowo.

Setelah ditelurusi, keduanya ternyata sama-sama mengenyam pendidikan militer di Fort Benning, Amerika Serikat. Seperti yang disampaikan oleh Pendiri lembaga Business Executives for National Security di Washington, Amerika Serikat, Stanley A Weiss.

Baca juga: Ketika Prabowo Disidang di Ruang Dewan Kehormatan Perwira

Menurut Stanley A Wiss, Jenderal bintang empat yang melatih para tentara asing di Fort Benning, Wayne Downing, mengatakan padanya di antara tentara asing yang pernah dilatihnya, Abdullah dan Prabowo yang paling menarik perhatiannya.

"Dia mengatakan pada saya, dari semua tentara asing yang pernah dia latih, kedua orang ini paling menonjol," ungkapnya di Huffington Post pada 2012.

"Dia adalah Abdullah II bin Al-Hussein, keturunan Raja Yordania. Satunya lagi adalah Prabowo Subianto, mantan komandan pasukan khusus Indonesia, dan calon presiden Indonesia 2014," tambahnya.

Prabowo dan Abdullah II yang ternyata sempat latihan antiteror bersama di Jerman Barat, hingga kini masih menjalin persahabatan.

Persahabatan Abdullah II dengan Prabowo pun disaksikan oleh Ustaz Sambo, guru spiritual Prabowo. Sambo pertama kali diperkenalkan oleh mendiang Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho.

Kisah spiritual Prabowo

Menurutnya, Sambo adalah guru spiritual Prabowo saat mantan jenderal Komando Pasukan Khusus itu tinggal di Yordania. Kabar lain menulis bahwa Sambo mengaku mengenal Prabowo sejak 1998 ketika Prabowo masih aktif sebagai Danjen Kopassus.

Menurutnya, Prabowo memang sempat tinggal sebentar di Flat sewaan, tapi tiap hari satu unit mobil kerajaan (lengkap dengan supir yang berlatar belakang tentara), dikirimkan Abdullah II untuk membawa kemanapun Prabowo pergi. Salah satunya melatih Pasukan Elite Yordania (setara dengan Kopassus), sesuai permintaan Pangeran Abdullah II.

Tak melulu urusan militer, menurut Ustaz Sambo yang mengisahkan kepada kantor berita politik RMOL, kegiatan Prabowo di sana adalah belajar mengaji dan membaca huruf-huruf Alquran dimulai dari Iqra' dari 1998 sampai dengan 1999, serta dan meningkatkan pengetahuan agama Islam.

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.