Mengapa Polri dan BNPB serta SAR Tidak Memanfaatkan Anjing Pelacak Cari Korban Bencana Alam

Di banyak negara K-9 dipakai untuk membantu SAR dan polisi, tapi di negeri ini tidak dimanfaatkan secara optimal
Ilustrasi. Anjing pelacak dikenal sebagai K-9. (Sumber: ashevillenc.gov)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

TAGAR.id - Pencarian korban reruntuhan bangunan atau tertimbun tanah longsor di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), akibat gempa tektonik dengan 5,6 skala Richter pada 21/11-2022 pukul 13.30 WIB, seperti disiarkan stasiun televisi pagi ini, 22/11-2022, dengan ekskavator dan penglihatan petugas.

Begitu juga dengan berita di sebuah stasiun TV swasta nasional (23/5-2022), tentang seorang laki-laki yang dipanah di lengan kirinya di Mataram, NTB.

Dikabarkan polisi setempat sedang menyelidiki kasus tersebut antara lain dengan memerika beberapa saksi dan CCTV di seputar tempat kejadian.

Kalau melihat langkah polisi dan SAR (search and rescue – pencarian dan pertolongan) di beberapa negara, mereka memakai anjing pelacak, dikenal sebagai K-9, untuk membantu menemukan titik terang sebuah kasus kriminal atau pencarian korban hanyut, tertimbun reruntuhan bangunan atau tanah longsor.

k-9 endus koper penumpangIlustrasi. K-9 mengendus koper penumpang di bandara. (Sumber: 3dk9detection.com)

Tapi, mengapa Polri, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan SAR di negeri ini tidak memanfaatkan K-9 untuk membantu pencarian korban bencana alam atau pelacakan dalam penyelidikan kasus-kasus kriminal?

Seperti yang terjadi di Mataram. K-9 tentu bisa mencium bau di anak panah dan mencari bau tersebut. Cuma, apakah petugas kesehatan di rumah sakit memakai sarung tangan ketika mencabut anak panah dari tubuh korban?

Begitu juga dengan korban gempa Cianjur yang tertimpa reruntuhan bangunan dan tanah longsor tentulah akan jauh lebih cepat ditemukan oleh seekor K-9 daripada satu kompi (100) aparat.

Bau yang ada di anak panah akan diendus K-9 sampai menemukan orang dengan bau di anak panah. Sayang, polisi setempat tidak memanfaatkan K-9.

Begitu juga dengan korban gempa Cianjur akan diendus K-9 dengan cepat karena kemampuan K-9 mencium jauh lebih kuat daripada manusia.

Anjing mempunya 300 juta reseptor penciuman di hidung, sedangkan manusia hanya sekitar 6 juta. Otak anjing mampu menganalisis bau sekitar 40 kali lebih besar dari manusia. Selain itu anjing mempunyai neofilia yaitu ketertarikan pada bau baru.

Nah, bau yang dikhususkan pada penciuman K-9 akan jadi patokan untuk mencari bau serupa di koper, tas, mobil, paket, peti kemas, dan lain-lain. Daya cium anjing dalam kondisi cuaca yang baik bisa mencapai 20 kilometer.

Sedangan dari aspek kemampuan mendengar suara, manusia hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz, sedangkan anjing mampu mendengar suara pada rendang 70 - 100 kHz

Di Bandara JFK, New York, AS, seperti disiarkan TV National Geographic, K-9 yang dilatih mengendus mata uang (dolar AS) karena masuk ke Negara Paman Sam itu hanya boleh membawa dolas AS maksimal 10.000. Jadi, kalau ada penumpang yang menyelipkan uang di koper K-9 akan mengendusnya.

Masih di Bandara JFK petugas sortir kantor pos pun memanfaatkan K-9 melacak kiriman narkoba dan uang dolar palsu melalui paket. Soalnya, kalau hanya melalui X-Ray bisa tidak terdeteksi, tapi berkat penciuman K-9 barang-barang terlarang tidak bisa lolos.

Penyelundup Narkoba (Narkotika dan bahan-bahan berbahaya) memakai 1001 macam akal bulus untuk menyelundupkannya lewat perbatasan Meksiko ke AS.

Tapi, K-9 bisa mengendus narkoba yang disimpan di lantai bak truk yang dilapisi baja yang dilas. Dengan lubang sebesar ujung jarum pun sudah bisa dilacak K-9. Bahkan, di dalam tangki bahan bakar mobil yang dimodifikasi pun K-9 bisa mengendus Narkoba.

k-9 endus narkobaIlustrasi. K-9 mengendus narkoba di mobil. (Sumber: charlottecriminallawyer-blog.com)

Film seri "Hudson and Rex" (AXN) K-9 jadi partner detektif Hudson mengungkap kasus-kasus kriminal. "Manusia bisa berbohong, tapi Rex tidak," kata detektif Hudson kepada tersangka yang berkelit.

Istilah K9 atau K-9 bukan merupkan singkatan atau kode, tapi berdasarkan kata dari bahasa Inggris dan kata Perancis yaitu CANINE (dog), sedangkan CA = K, sementara NINE = 9.

Diperkirakan anjing sudah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk pelacakan, sejak abad pertengahan. Tapi, yang tercatat baru sejak tahun 1942 ketika Komandan Perang AS, Robert P. Patterson, memanfaatkan anjing melalui Korps K-9 untuk tujuan militer. Pada tahun 1959 Angkatan Darat AS mendaftarkan K-9 sebagai symbol di Kantor Merek Dagang AS.

Beberapa jenis anjing ras dipakai untuk keperluan pencarian dan pelacakan sebagai anjing pekerja yang sering dilatih jadi K-9, yaitu:

  • Anjing gembala Jerman (German Shepherd Dogs)
  • Dutch Shepherd
  • Labrador Retrievers
  • Belgian Malinois
  • Bloodhounds

Sudah saatnya Polri, BNPB dan SAR mempertimbangkan untuk memanfaatkan kelebihan K-9 dalam pencarian korban bencana alam atau pelaku kejahatan. (dari berbagai sumber). *

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Anjing Pelacak untuk Deteksi Pengidap Covid-19 di Italia
Italia melatih anjing dua anjing herder dari Belanda dan satu dari Belgia untuk melacak dan mendeteksi pengidap Covid-19