Jakarta - Sebagai provinsi yang digadang-gadang menjadi ibu kota baru, Kalimantan Timur (Kaltim) diprediksi menjadi destinasi pendatang untuk mencari pekerjaan selain Jakarta. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum merantau atau menetap di Kaltim. Berikut Tagar rangkum beberapa hal yang harus Anda ketahui soal biaya hidup di Kaltim, khususnya Kota Samarinda.
1. Upah Minimum Kabupaten/Kota
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 561/K.564/2018, menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) Samarinda tahun 2019 sebesar Rp 2,868,081. Besaran tersebut tentu jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta yang mencapai Rp 3,9 juta.
Namun, tentu biaya hidup di Kota Samarinda tentu berbeda dengan DKI Jakarta yang juga menjadi pusat ekonomi Indonesia.
2. Biaya Tinggal
Jika Anda masih muda dan hendak memutuskan untuk tinggal di Samarinda, maka indekos merupakan pilihan yang paling tepat untuk tempat tinggal.
Berdasarkan penelusuran Tagar di beberapa situs pencarian indekos, cukup banyak indekos yang menawarkan harga sewa antara Rp 300-750 ribu per bulan. Bahkan, jika cermat mencari, Anda dapat menemukan indekos dengan fasilitas AC dan internet dengan harga tidak sampai Rp 1 juta.
3. Biaya Makan
Konsumsi menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dikeluarkan setiap bulan. Buat Anda yang indekos, tentu saja agak sulit untuk memasak sendiri setiap hari. Maka, kemungkinan opsi yang akan Anda pilih tentu saja katering atau makan di rumah makan.
Berdasarkan penelusuran Tagar, biaya konsumsi di Samarinda jauh lebih murah daripada Jakarta. Dengan budget Rp 30 ribu per hari, Anda sudah bisa makan di warung nasi dengan lauk sederhana.
Tentu saja biaya makan akan bergantung pada selera. Namun, dengan menyesuaikan penghasilan dengan pilihan makan, tentu Anda harus makan dengan menu sederhana.
4. Biaya Transportasi
Biaya transportasi sehari-hari tentu dapat diminimalisir dengan berbagai cara, salah satunya memilih tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja. Di Samarinda juga memiliki beberapa moda transportasi umum, seperti angkutan kota (angkot), ojek online, taksi konvensional, dan online.
Biaya angkot di Samarinda juga termasuk murah. Rata-rata, tarif setiap trayek hanya dihargai Rp 5 ribu. Jadi, untuk biaya pulang pergi setiap hari dapat diestimasikan antara Rp 10-20 ribu.
5. Biaya Lain-lain
Tentu saja Anda perlu mempersiapkan biaya lain-lain dalam mempersiapkan hal-hal yang tidak terduga. Anda juga perlu menyimpan sedikit untuk investasi atau digunakan saat berkumpul dengan teman.
Jika dengan estimasi biaya nongkrong dengan teman setiap akhir pekan sebesar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu, maka setiap bulan Anda harus menyisihkan Rp 300-450 ribu untuk kebutuhan tersebut.
Jika diestimasikan dengan biaya-biaya di atas, maka pengeluaran bulanan yang harus Anda keluarkan sekitar Rp 1,6-2,7 juta. Jadi, estimasi biaya hidup di Samarinda lebih kecil daripada UMK setiap bulan.