Mendesaknya Vaksinasi Mandiri bagi Pelaku Wisata di Tanah Air

Pelaku wisata sangat terpuruk menghadapi pandemi Covid-19. Berharap pemerintah segera merealisasikan aturan vaksin mandiri.
Seorang dokter sedang mengambil cairan vaksin untuk disuntikan saat vaksinasi COVID-19 di halaman Kantor Gubernur NTT, Kota Kupang, NTT Kamis, 14 Januari 2021. Kombes Pol Sudaryono menjadi penerima vaksin COVID-19 perdana untuk NTT setelah sebelumnya beberapa pejabat publik lainnya gagal menerima vaksin karena tekanan darahnya tinggi. (Foto: Antara/Kornelis Kaha)

Jakarta - Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan saat ini pelaku pariwisata sangat terpuruk menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir satu tahun ini. Bahkan banyak yang gulung tikar.

Namun setelah ditemukannya vaksin covid mereka mempunyai secercah harapan. Ia pun meminta pemerintah untuk segera merealisasikan aturan vaksin mandiri.

"Kami berharap kebijakan vaksin mandiri ini dirilis pemerintah," kata Edy dalam talk show virtual BNPB berjudul Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi, Jumat, 29 Januari 2021.

Edy mengatakan, saat ini vaksinasi hanya diperuntukkan untuk kelompok tertentu yang menjadi prioritas pemerintah.

Sedangkan vaksinasi mandiri yang akan disebarkan kepada masyarakat diperkirakan dijadwalkan pada semester II tahun 2021.

Ia juga mengatakan ketika vaksinasi mandiri telah dilakukan, maka sektor pariwisata memiliki harapan baru.

Karena selama ini sektor pariwisata masih tidak berkembang walaupun sudah dilakukan berbagai persiapan.

"Kalau tidak salah itu semester II. Ketika vaksin mandiri ini sudah dilakukan, ini akan membuka peluang," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya program vaksin mandiri, kelompok menengah atas akan mulai kembali melakukan aktivitas konsumsi, seperti berwisata.

Diharapkan vaksinasi ini dapat mencapai target. Sekarang sekitar 179 ribu orang telah divaksinasi

Pada sisi lain, Edy tak lupa menyarankan agar para pelaku usaha sektor pariwisata dan turunannya untuk mulai berbenah, menyiapkan diri untuk objek wisata yang sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan.

sebelumnya mengabarkan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah mengapresiasi dan optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dihadirkan berbagai lembaga dunia.Tagar sebelumnya mengabarkan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah mengapresiasi dan optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dihadirkan berbagai lembaga dunia.

Optimisme ini didorong program vaksinasi tahap pertama yang sedang berjalan saat ini. Vaksinasi perdana dan gratis ini digelar sejak 13 Januari lalu, kini tengah diteruskan kepada tenaga kesehatan dan pelayanan publik.

“Pemerintah sudah membuat jadwal di mana jadwal ini presiden meminta bahwa vaksinasi akan diselesaikan di bulan Desember. Diharapkan vaksinasi ini dapat mencapai target. Sekarang sekitar 179 ribu orang telah divaksinasi,” sebutnya.

Berdasarkan arahan Presiden, masyarakat yang direncanakan akan divaksinasi Januari-Maret 2022 akan ditarik maju menjadi lebih awal.

Airlangga juga mengimbau, agar program vaksinasi dapat diawasi bersama. Masyarakat senantiasa diminta terus menjaga kedisiplinan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan melakukan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Optimisme hadir dari indeks keyakinan konsumsen masyarakat, yang mulai menunjukkan pemulihan tingkat kepercayaan dalam melakukan konsumsi. Hal ini tercermin dari peningkatan indeks keyakinan konsumen yang membaik ke level 96,5 di bulan Desember 2020. [Anita]

Berita terkait
5.736 Tenaga Kesehatan di Bantul Teregistrasi Vaksinasi
Hingga Kamis, 28 Januari 2021, jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bantul yang teregistrasi untuk divaksin sebanyak 5.736 orang.
Menko PMK: Vaksinasi Mandiri Covid-19 Dapat Pulihkan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy setuju diterapkan vaksinasi mandiri.
Penyebab Tiga Pejabat di Bantul Tak Lolos Vaksinasi Corona
Sekda Bantul dan dua pejabat lain tidak lolos screening vaksinasi corona. Ternyata ini penyebabnya.