Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan jajarannya untuk bisa mengangkat performa kinerja semua unit kerja. Jangan sampai kementerian dinilai biasa saja oleh publik.
Karena itu, menteri yang akrab disapa Gus Menteri ini meminta pejabat maupun pegawai di lingkungan Kemendes PDTT mempunyai tanggung jawab yang sama, baik kinerja dan capaian yang akan dicapai Kemendes PDTT.
“Ini tanggung jawab kita bersama, bagaimana Kemendes PDTT memiliki performance yang memberikan kepuasan atas kinerja-kinerja kita. Memiliki eksistensi dan mendapatkan satu positioning di mata publik secara proporsional,” katanya saat memberikan arahan pada rapat kerja Inspektorat Jenderal Kemendes PDTT pada Kamis, 3 September 2020.
Ini tanggung jawab kita bersama, bagaimana Kemendes PDTT memiliki performance yang memberikan kepuasan atas kinerja-kinerja kita.
Gus Menteri juga mewanti agar jangan sampai Kemendes PDTT yang sudah biasa-biasa saja ini, di mata publik juga biasa-biasa saja.
“Karena kalau tidak ada eksistensi dan kinerja, maka tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu, saya berharap, kita semua, baik yang ASN, yang bukan ASN maupun outsourcing mempunyai tanggung jawab yang sama pada saat kita bersama-sama di Kemendes PDTT,” tutur dia.
Gus Menteri menambahkan sejumlah target yang akan dicapai kementerian pimpinannya harus dipersiapkan sedemikian rupa. Sehingga Kemendes PDTT yang usianya tergolong relatif masih muda memiliki performa yang tidak kalah dengan kementerian maupun lembaga lain yang usianya lebih tua.
“Jadi ada dua sisi, bisa menguntungkan juga bisa merugikan. Menguntungkan karena masih baru, jadi bisa dibenahi sejak awal dan bisa diselesaikan sedini mungkin. Maka perjalanan berikutnya harus bisa lebih bagus dari kementerian lain,” kata dia.
“Tapi juga bisa merugikan, karena baru jadi, maka harus melakukan pembenahan, proses pencarian dan seterusnya. Tetapi di Kemendes PDTT saya lihat sudah sangat bagus, dan ini adalah prestasi untuk kita semua,” sambungnya.
Baca lainnya:
- Mendes PDTT Dorong Mahasiswa Mengabdi di Desa
- Banyak Kasus Dana Desa, Mendes Sebut Baru 4 Tahun
- Kemendes PDTT: Desa Wisata Tulang Punggung Ekonomi
Gus Menteri juga mengingatkan tentang pentingnya positioning. Dari pandangannya, sering terjadi permasalahan karena pegawai tidak tepat dalam memposisikan diri.
“Menteri harus memosisikan diri sebagai menteri. Auditor memposisikan diri sebagai auditor, auditee memosisikan diri sebagai auditee, dan seterusnya. Kalau positioning-positioning ini bisa kita lakukan dengan tepat, itu akan mendongkrak kinerja kita,” tutur dia.
Karenanya, ia sangat mengapresiasi dan akan berada pada posisi memberikan dukungan penuh terhadap UKE-UKE, Inspektorat Jenderal Kemendes PDTT, dan memberi ruang seluas-luasnya kepada mereka untuk bekerja secara profesional.
“Karena kita butuh inspektur-inspektur, auditor-auditor yang bekerja secara profesional untuk kepentingan Kemendes PDTT ini. Performa kinerja kementerian itu memang ada di Inspektorat Jenderal. Utamanya kalau sudah berurusan dengan BPK, BPKP dan performa-performa lain. Ini kuncinya memang di Itjen,” ucap Abdul Halim Iskandar. []