Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berikan hadiah kepada Duta Besar Saudi Esam Abid Althagafi berupa dua set kitab tafsir Al-Ibriz di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
"Ini yang menulis Kakek saya. Jadi tafsir Al-Ibriz ini, dipakai pada banyak pesantren di Indonesia. Dan alhamdulillah ini yang menulis Kakek saya," jelas Gus Yaqut begitu dia biasa disapa pada Senin, 11 Januari 2021.
Kitab tafsir Al-Ibriz li Ma’rifati al-Qur’an al-‘Aziz merupakan karya dari kakek Gus Yaqut yang bernama KH. Bisri Musthofa. Kakek Gus Yaqut sendiri juga merupakan seorang pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang.
KH. Bisri Musthofa merupakan salah satu ahli tafsir yang berpengaruh di nusantara. Dikatatakan, penulisan tafsir Al-Ibriz diawali oleh kesadarannya akan banyaknya terjemahan Alquran dalam berbagai bahasa seperti bahasa Belanda, Inggris, Jerman, dan juga dalam bahasa Indonesia bahkan juga diterjemahkan menggunakan bahasa daerah seperti Sunda dan Jawa.
Ini yang menulis Kakek saya. Jadi tafsir Al-Ibriz ini, dipakai pada banyak pesantren di Indonesia. Dan alhamdulillah ini yang menulis Kakek saya,
Dibuatnya terjemahan tersebut didasari agar umat Islam di seluruh penjuru memahami makna yang terkandung di dalam Alquran.
Atas kesadarannya tersebut, Kitab tafsir Al-Ibriz pun ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa aksara Arab pegon, kitab ditulisnya dalam waktu kurang lebih 4 tahun dimulai pada 1957-1960.
Ucapan terima kasih pun disampaikan oleh Dubes Arab Saudi usai menerima hadiah tersebut yang berupa satu kitab tafsir Al-Ibriz berbahasa Indonesia dan satu set kitab tafsir Al-Ibriz berbahasa jawa.
Kedatangan Duta Besar seperti Esam Abid Althagafi menurut Gus Yaqut merupakan suatu kehormatan baginya. "Saya sebagai orang yang masih muda, merasa terhormat karena Yang Mulia Duta Besar bersedia hadir di Kantor Kementerian Agama. Semoga Yang Mulia berkenan dengan hadiah ini," ujarnya. []