Jakarta - Seorang turis wanita asal Jepang ditemukan tewas di dekat air terjun di negara bagian Goias, Brasil. Menurut detektif yang memimpin penyelidikan, penyebab kematian akibat pukulan di kepala yang diduga menggunakan batu tumpul.
Seperti diberitakan dari portal Asahi Shimbun, Sabtu, 21 November 2020, seorang pria berusia 18 tahun bernama da Costa mengaku sebagai pembunuh turis Jepang bernama Hitomi Akamatsu."Dalam intrograsi, pria itu membunuh gadis Jepang mencekik menggunakan blus kemudian memukul dengan batu," detektif Isabella Joy kepada The Associated Press melalui sambungan telepon.
Jenasah Akamatsu ditemukan di selokan di samping air terjun setelah laporan teman. Atas laporan itu, kepolisian mengirim regu pencari dengan anjing pelacak.

Detektif Joy menambahkan, dari rekaman kamera keamanan, terlihat pria bernama da Costa mengikuti Akamatsu berjalan. Da Costa kemudian terlihat membawa blus yang di bahunya. Diduga blus milik Akamatsu itu digunakan untuk mencekik wanita malang tersebut.
Sementara itu, pakaian milik wanita Jepang serta tikar olahraga ditemukan terbakar di dalam rumah terlantar di dekat air terjun. Pakaian dalamnya juga ditemukan di hutan, dan telah dikirim untuk analisis forensik.
Sebuah laporan forensik dari laboratorium kejahatan negara bagian Goias menunjukkan trauma tengkorak sebagai penyebab kematian gadis Jepang itu. Setelah satu minggu ditemukan jenasah Akamatsu - lingkungan yang lembab menyebkan proses pembukaan menjadi lebih cepat, sehingga sulit memastikan apakah korban dirudupaksa.
"Da Costa membantah melakukan rudupaksa sebelum membunuh korban," ucap detektif Joy.
Akamatsu melancong ke Brasil dan menetap sementara di kota Abadiania untuk mengobati kanker kulit setelah ia selamat kecelakaan nuklir di Jepang. Ia menjalani terapi penyembuhan spritual yang dikenal sebagai Jaoo de Deus atau John of God.
Pengobatan John of God sudah terkenal dan banyak orang dari berbagai dunia datang ke kota kecil yang berjarak dua jam dari ibukota Brasil, Brasilia. John of God mengklaim dapat mengobati segala macam penyakit dari depresi hingga kanker. Tahun lalu, ia dinyatakan bersalah atas kasus banyak pemerkosaan. []
- Baca Juga: Penonton dari Luar Jepang Bisa Hadir di Olimpiade Tokyo
- Lonjakan Pandemi, Jepang Tidak Batasi Perjalanan dan Bisnis