Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri kembali melontarkan komentarnya terhadap kaum milenial. Kali ini, dalam Rakorbidnas Kebudayaan PDIP yang dilakukan secara virtual, Sabtu, 31 Oktober 2020 ia mempertanyakan apa yang sudah dilakukan milenial untuk membantu rakyat.
"Milenial itu apa baktinya sama negeri, bukan pada orang perorangan. Saya tahu banyak anak muda berhasil, tapi kan jadi pengusaha. Nah yang saya maksud, berapa yang kamu tolong untuk rakyat?," ucapnya.
Ibu dari Ketua DPR RI Puan Maharani itu merasa apa yang disampaikannya itu benar, sehingga ia mempertanyakan pembullyan yang terjadi kepadanya.
"Kalau saya ngomong begini, ngapain saya kok di-bully. Orang benar, kok," kata Megawati.
Milenial itu apa baktinya sama negeri, bukan pada orang perorangan. Saya tahu banyak anak muda berhasil, tapi kan jadi pengusaha. Nah yang saya maksud, berapa yang kamu tolong untuk rakyat?.
Di samping, komentar kontroverialnya terhadap kaum milenial, Megawati mengungkapkan bahwa masih banyak rakyat yang bersimpati kepada Partai yang dipimpinnya PDI-P. Menurutnya, ini bisa dibuktikan dari hasil survei di mana PDIP tetap tertinggi.
"Bagaimana kalau mandek ya ngamuk. Saya biarin saja lah sanalah mau bully. Saya sudah puas diomongin PKI, saya kok PKI yah orang aku memimpin partai sah di republik ini, kok PKI. Terserah saja," jelas Megawati.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri kembali melontarkan narasi kontroversial bagi kalangan milenial. Ketua PDI-Perjuangan ini meminta Presiden Jokowi untuk tidak memanjakan generasi muda, lantaran dianggap hanya bisa demo.
- Baca Juga : Megawati: Pembully Jokowi Belum Tentu Kerjanya Lebih Baik
- Baca Juga : Megawati: Ada yang Pingin Jadi Kepala Daerah Sampai Nyogok
"Anak muda kita, aduh, saya bilang sama presiden, jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa harus bertatap langsung?" katanya.
"Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini. Masa hanya demo aja, nanti saya di-bully, saya gak peduli. Hanya demo aja ngerusak, apakah ada aturan dalam demo diijinkan untuk merusak," tambah Megawati. []