Media Rusia Tuntut Penghentian Tindakan Keras Terhadap Jurnalis

Beberapa media Rusia mempublikasikan sebuah surat terbuka kepada Presiden Vladimir Putin dan para pejabat tinggi lainnya
Aksi solidaritas jurnalis di dekat markas besar Layanan Kemanan Federal Rusia (FSB) di Moskow, 21 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Natalia KOLESNIKOVA/AFP)

Moskow – Beberapa media Rusia, 27 Agustus 2021, mempublikasikan sebuah surat terbuka kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan para pejabat tinggi lainnya yang menuntut diakhirinya usaha negara menindas jurnalisme independen.

Kecaman itu muncul setelah Rusia menyebut beberapa media dan jurnalis sebagai agen asing sehingga mengharuskan mereka menjalani sejumlah prosedur administrasi yang melelahkan dan secara terang-terangan menunjukkan status mereka pada semua yang mereka publikasikan.

Jurnalisme independen di Rusia menghadapi tekanan yang meningkat, terutama menjelang pemilu parlemen September 2021 mendatang.

Aksi protes jurnalis di MoskowAksi protes jurnalis di Moskow, Rusia, 21 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Natalia KOLESNIKOVA/AFP)

Surat itu ditandatangani oleh situs berita Meduza, saluran TV Dozhd, Forbes Rusia dan sekitar setengah lusin media lokal. Meduza dan Dozhd baru dinyatakan sebagai agen asing pada tahun ini.

"Kami, jurnalis dan editor media berbahasa Rusia dan Rusia, menuntut segera diakhirinya usaha negara menindas pers independen," kata surat terbuka itu.

Surat itu juga mengatakan bahwa label agen asing secara langsung melanggar konstitusi, undang-undang media dan kebebasan berbicara.

Menurut surat itu, status agen asing bisa mendorong penutupan media atau menciptakan kondisi diskriminatif yang membatasi pekerjaan jurnalis.

Organisasi atau individu yang dinyatakan sebagai agen asing harus mengungkapkan sumber pendanaan, dan melabeli semua publikasi mereka -termasuk di media sosial- sebagai hasil kerja agen asing. Jika mereka tidak melakukannya, mereka akan dikenai denda.

Status tersebut juga menjadi penghalang bagi pengiklan, yang menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak media independen.

polisi rusia tahan jurnalisPolisi menahan seorang jurnalis yang memegang plakat bertuliskan "Anda takut akan kebenaran" dalam aksi solidaritas di Moskow, 21 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Natalia KOLESNIKOVA/AFP)

Pada bulan Juli, situs investigasi Proekt, yang melaporkan kekayaan tokoh-tokoh elit Rusia, dinyatakan sebagai "organisasi yang tidak diinginkan" sehingga secara de facto melarang situs itu beroperasi di negara tersebut jika tidak ingin dikenai denda atau hukuman penjara.

Rusia juga telah memblokir situs web dua media dan situs sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) yang terkait dengan kritikus Kremlin yang diasingkan, Mikhail Khodorkovsky.

Undang-undang pelabelan agen asing, yang memiliki nuansa era Soviet, awalnya disahkan pada 2012 untuk menjerat lembaga-lembaga swaday masyarakat (LSM).

Undang-undang itu diperluas sehingga mencakup organisasi media pada tahun 2017 setelah media berita Russia Today (RT) yang didanai Kremlin dinyatakan sebagai agen asing di Amerika Serikat (ab/uh)/AFP/voaindonesia.com. []


Rusia Usir Seorang Wartawan BBC Dari Moskow

Pemerintah Amerika Kecam China yang Larang Siaran BBC

Rusia Sebut Dua Stasiun TV Independen Agen Asing

Rusia Selalu Dukung China dalam Sengketa dengan Negara Ketiga

Berita terkait
Rusia Sebut Dua Stasiun TV Independen Agen Asing
Pemerintah Rusia tindak sebuah stasiun TV independen Dozhd, dan meningkatkan tekanan terhadap media yang kritis
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.