Medan - Dalam sepekan terakhir, tingginya intensitas hujan membuat banjir berulang menggenangi pemukiman warga dan jalan raya sejumlah kawasan di Kota Medan. Banjir itupun menjadi gunjingan netizen Medan di media sosial.
Netizen kemudian menggelontorkan #MedanBanjir di Facebook dan Instagram, yang langsung ditanggapi dengan komentar kritis dari pengguna medsos.
Saya punya data, jika hujan turun di Medan, maka omset pedagang langsung turun drastis.
Kritikan di akun Facebook Muhammadasykur, bahkan langsung ditujukan pada Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Dalam statusnya, disematkan kalimat 'Mau ngelanjut jd Wali Kota Medan. Urusan banjir aja nggak bisa diselesaikan', tulisnya.
Akun ini juga menayangkan video yang diambil dari dalam mobil. Video dengan durasi delapan detik tersebut merekam genangan air di jalan raya.
Baca juga:
- Warga Tak Puas Kinerja Pemko Medan, Ini Surveinya
- 2 Paslon Kepala Daerah Medan Belum Serahkan LHKPN
- Janji Bobby Nasution Fasilitasi Goweser Medan
Kemudian pemilik akun Inda Dameria Lbn Tobing bahkan menayangkan siaran langsung banjir Kota Medan, dengan memuat caption 'liburan murah meriah, wisata air', dengan tambahan emoji jempol dan tawa.
Serupa, pemilik akun taukotembung pun menyoroti genangan air di Medan Tembung. Dengan caption #Banjir penuh sampe pembatas tengah jalan Letda Sujono, terutama sekitaran pintu Tol Bandar Selamat. Yang mau lewat mending ditunda dulu, daripada kejebak macet dan mogok', tulisnya.
Akademisi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Gunawan Benjamin menjelaskan banjir sangat berpengaruh terhadap pelemahan aktivitas ekonomi masyarakat. Untuk itu, masyarakat pasti meluapkan emosinya kala berhadapan dengan banjir.
Banjir yang hingga saat ini masih belum teratasi, lanjut dia, merupakan kegagalan Pemerintah Kota Medan. Maka, wajar bila sejumlah survei menunjukkan tingginya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Pemko Medan.
"Saya punya data, jika hujan turun di Medan, maka omset pedagang langsung turun drastis," tutur Ketua Tim Pemantau Harga Pasar Sumut ini.
Sebelumnya juga, lembaga riset City Research Center (CRC) merilis hasil survei yang menunjukkan sebanyak 64, 25 persen warga tidak puas dengan kinerja Pemko Medan. Survei yang beberapa bulan lalu dilakukan Partai Gerindra bahkan menunjukkan angka lebih parah, 86 persen warga menyatakan tidak puas dengan kinerja pengelola kota terbesar ketiga di Indonesia ini. []