Mau Investasi Jangka Panjang, Saatnya Beli Emas

Fluktuasi harga emas kembali memecahkan rekor. Terbaru, harga logam mulia ini diperdagangkan pada level Rp 851.000 untuk setiap gramnya.
Ilustrasi emas batangan. (Foto: Pixabay/Linda Hamilton)

Jakarta - Fluktuasi harga emas kembali memecahkan rekor. Terbaru, harga logam mulia ini diperdagangkan pada level Rp 851.000 untuk setiap gramnya. Nilai tersebut merupakan harga paling tinggi yang pernah dicatat oleh Antam, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menangani pengelolaan jual-beli emas di Tanah Air.

Padahal pada akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu, 7 Maret 2020, harga emas 24 karat Antam diketahui masih berada pada kisaran Rp 842.000 pergram. Artinya, terjadi lonjakan Rp 9.000 hanya dalam waktu dua hari saja.

Chief Invesment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan mengatakan emas merupakan instrumen investasi paling aman saat ini. Asumsi tersebut didasarkan pada pengamatannya atas ketidakpastian ekonomi yang kini terus berlanjut.

"Kalau tujuan investasi masih panjang semisal tiga tahun atau bahkan diatas lima tahun, saatnya beli atau mungkin bisa ditambah karena harga saham dan reksadana saat ini sedang jatuh dan lagi murah-murahnya," ujar Fioney Sofyan kepada Tagar di Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.

Fioney berkeyakinan rally kenaikan tersebut akan terus berlangsung setidaknya hingga pertengahan tahun ini. Dia mencatat terdapat empat faktor yang turut mengerek harga emas ke level tertinggi. Pertama adalah melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG), kemudian ambruknya harga minyak dunia, volatilitas nilai tukar rupiah, dan fluktuasi bursa saham Dow Jones.

"Keempat faktor tersebut saat ini sedang turun. Secara teknis harus ada instrumen investasi yang naik, ini dibuktikan dengan lonjakan harga emas saat ini," kata dia.

Fioney memprediksi kenaikan nilai logam mulia ini akan terus terjadi, setidaknya hingga pertengahan tahun. Sebab, paparan virus corona yang kini melanda Indonesia masih belum dapat diprediksi kapan akan segera menemui titik terang.

"Tapi sekali lagi ini hanya asumsi, saya pribadi tidak bisa memastikan rally-nya logam mulia bakal sampai kapan. Tetapi kalau dua sampai tiga bulan ekonomi tidak recovery, sangat mungkin tembus Rp 900.000 per gram," ucapnya.

Perencana keuangan itu pun membagi tips bagi calon investor yang ingin berinvenstasi pada logam mulia ini. Jika tujuan investasi tergolong panjang sekitar tiga atau mungkin lima tahun sangat terbuka untuk mengoleksi instrumen ini.

Namun, jika tujuan investasi relatif dalam waktu singkat, Fioney menyarankan untuk berhati-hati dalam berspekulasi emas. Karena, volatilitas harga dapat terjadi cukup cepat sesuai dengan pergerakan sejumlah indikator di pasaran.

"Kalau mau profit jangka pendek dengan logam mulia, silahkan. Tapi perlu hati-hati terjebak spekulasi, bisa-bisa malah mengoleksi saat mahal," ujarnya. []

Berita terkait
Investor Saham Hengkang, Harga Emas Melonjak
Harga emas menembus level tertinggi yaitu Rp 851.000 per gram, Senin, 9 Maret 2020 sepanjang diperdagangkan dalam negeri.
Pegadaian Dilibatkan Lego Emas Tersangka Jiwasraya
Manajemen Pegadaian membenarkan pihaknya diminta oleh Kejaksaan Agung untuk menaksir aset sitaan milik beberapa tersangka kasus Asuransi Jiwasraya.
Sektor Ekspor Tiarap, Jokowi Genjot Ceruk Investasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kelesuan ekonomi global tidak mungkin mampu menaikan sektor ekspor.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.