Singkil - Dua peserta Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) di Aceh Singkil, Aceh kecewa dan menangis sebab saat ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berlangsung komputer yang mereka pakai tiba-tiba mati.
Kekecewaan dua wanita CPNS itu sudah disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil Ali Hasmi namun tetap saja muncul ketidakpuasan dalam pelayanannya.
"Kami kecewa pak, ujian SKD CPNS yang kami ikuti tidak begitu memuaskan karena fasilitas komputer yang kami gunakan alami error saat mati lampu," ujar kedua wanita itu yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu, 29 Januari 2020 di Aceh Singkil.
Kendala itu, sambungnya juga sudah dilaporkan ke pihak panitia CPNS, namun kata panitia tidak ada persoalan sehingga dipenghujung batas waktu mati lampu hingga waktu limit fasilitas komputer yang digunakan mengalami error.
Kepala BKPSDM Ali Hasmi, mengatakan peserta ujian CPNS yang mengadu kepihaknya saat mati lampu itu telah mengurangi waktu batas ujian peserta saat menjawab soal. Padahal kata dia, sebelumnya seluruh komputer telah dilakukan uji coba.
"Pihak kami sudah mempersiapkan mesin genset yang bila mati lampu dalam waktu tempo 5 detik, mesin genset secara otomatis akan hidup," katanya.
Kedua, pihak kami sengaja menggunakan laptop atau pc yang kelebihannya mempunyai batre yang bisa bertahan hingga selesai menjawab soal. Ketiga kami menggunakan UPS ada servernya, dimana selama tujuh sesi kebelakang tidak mengalami masalah.
Hasmi menjelaskan, dari 110 perangkat laptop yang dicadangkan pada hari kedua sesi ke empat, Selasa, 28 Januari 2020 kemarin, hanya dua orang peserta wanita ini sesuai laporan mereka yang bermasalah.
"Jadi kesimpulannya kita belum mengetahui apa pokok permasalahannya dan nanti kami mau menguji lagi dengan tim Badan Kepegawaian Daerah (BKN) dan tim vendor tentang keluhan dua peserta tadi benar atau tidak," ujarnya.
Sudah mempersiapkan mesin genset bila mati lampu dalam waktu tempo 5 detik, mesin genset secara otomatis akan hidup.
Intinya, pihak penyelenggara belum bisa mengetahui secara pasti terhadap permasalahan ini untuk di uji petik kembali karena baru sebelah pihak yang kita dengar penjelasannya.
"Kalau ternyata mereka beranggapan mati lampu itu mengurangi jadwal waktu limitnya, saya rasa itu kurang beralasan," katanya.
Artinya, toleransi dalam permasalahan ini, belum sepenuhnya mengetahui duduk permasalahannya, karena ini baru sepihak, yakni dua orang peserta dari 98 peserta lainnya yang ikut ujian di sesi keempat hari kedua.
"Jadi, apakah ini terjadi di komputernya (komputer error) atau permasalahannya human error, kita tunggu saja," ujarnya. []