Banjarmasin – Kementerian Agama (Kemenag) salurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Sabtu, 30 Januari 2021. Bantuan yang disalurkan ini berasal dari bantuan ASN yang terhimpun pada gerakan Kemenag Peduli Tim Tanggap Darurat Bencana.
Hati dan pikiran Gus Menteri ada di Kalsel. Beliau sejatinya ingin hadir namun karena tugas lain, sehingga saya hadir mewakili. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian keluarga besar Kemenag atas musibah banjir di Kalsel. Dalam waktu dekat kami juga akan menyerahkan bantuan korban gempa Sulbar,
Kementerian Agama (Kemenag) salurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Sabtu, 30 Januari 2021. (Foto: Tagar/Romadanyl)Bantuan perdana yang diberikan berupa uang senilai Rp 200 juta, perlengkapan sholat, dan alat penjernih air ini disalurkan secara simbolis yang diwakilkan oleh Sekjen Kemenag Nizar Ali kepada Kakanwil Kemenag Kalsel dan DWP Kemenag Kalsel di Asrama Haji Banjarmasin.
"Mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalam kepada masyarakat Kalsel. Mudah-mudahan ada hikmah di balik semua ini," kata Nizar Ali.
Turut hadir mendampingi yakni Kepala Biro Umum Setjen Kemenag yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Kemenag Peduli, Yayat Supriyadi dan Sekretaris Itjen Kemenag M Tambrin.
Dirinya pun turut sampaikan salam dari Menteri Agama (Menag) Yaqut kepada masyarakat Kalsel, dijelaskan olehnya pada dasarnya Menag telah dijadwalkan untuk menyerahkan bantuan secara langsung namun terdapa tugas lain sehingga diwakilkan kepadanya.
"Hati dan pikiran Gus Menteri ada di Kalsel. Beliau sejatinya ingin hadir namun karena tugas lain, sehingga saya hadir mewakili. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian keluarga besar Kemenag atas musibah banjir di Kalsel. Dalam waktu dekat kami juga akan menyerahkan bantuan korban gempa Sulbar," ucapnya.
Setelah menyalurkan bantuan secara simbolis tersebut, Nizar Ali bersama rombongan kemudian meninjau tembok pagar Asrama Haji yang runtuh akibat banjir dan juga meninjau madrasah serta Kantor Urusan Agam (KUA) di Kabupaten Banjar.
Pada Madrasah Diniyah Awaliyah Babussalam genangan banjir masih terlihat merendam bangunan setinggi pinggang orang dewasa, sama dengan KUA Martapura Barat dan Madrasah Ibtidaiyah Al Hamidiyah genangan air juga masih tampak merendam bangunan tersebut.
Kakanwil Kemenag Kalsel Noor Fahmi berdasarkan laporannya menyampaikan bahwa banjir di Kalsel yang terjadi pada 12 Januari 2021 dan hingga saat ini masih terjadi dan merendam 2.830 unit rumah ASN Kemenag.
“Sebagian besar harta benda ASN dan aset Kementerian Agama tidak dapat diselamatkan. Banjir juga menelan korban jiwa yakni Farid Majedi, suami dari Raudatul Jannah, seorang penyuluh agama di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Farid meninggal terseret arus banjir usai menyelamatkan anak dan istrinya," ucapnya.
Perlu diketahui, banjir juga berdampak pada kerusakan pada sejumlah aset Kemenag seperti terendamnya Kantor Kemenag di Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah, 5 unit rumah dinas, wisma, 15 unit KUA, 275 Madrasah, 52 unit pesantren, 972 mesjid, 5 gereja Kristen, 5 gereja Katolik, dan 3 unit rumah ibadah umat Buddha.
"Menyikapi musibah ini kami sudah membentuk tim tanggap darurat, melakukan pendataan, menghimpun dan menyalurkan bantuan dengan turun ke lokasi bencana serta menyiapkan rehabilitasi pasca bencana," kata Noor Fahmi. []
