Masyarakat Jawa Barat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Warga Jabar diingatkan akan adanya potensi cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat atau petir, angin kencang
Ilustrasi: Cuaca ekstream berupa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Foto: Tagar/Pendam III/Siliwangi)

Bandung - Kepala Stasiun Klimatologi Bogor, Abdul Mutholib, mengingatkan akan ada potensi cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat atau petir, angin kencang, hingga ancaman angin puting beliung bahkan fenomena hujan es di Jawa Barat. Hal ini disebabkan selama September 2020 di wilayah Jawa Barat masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba dari musim kemarau ke penghujan.

“Oleh karena itu masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” kata Abdul di Bandung, 23 September 2020.

Abdul juga mengingatkan masyarakat di empat wilayah yakni, Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat agar waspada terhadap ancaman potensi cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan. Sebab prospek cuaca tiga hari kedepan berpotensi munculnya hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari.

Hal ini seperti yang terjadi pada Rabu 23 September 2020 di Kabupaten dan Kota Bogor. Dua wilayah tersebut mengalami cuaca ekstrim, berupa hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang dan menurut laporan yang masukt terjadi juga fenomena hujan es.

“Curah hujan intensitas tinggi tercatat 51 mm dalam periode kurang dari 2 jam (16.00-17.30 WIB) dengan kecepatan angin maksimum 85 km/jam teramati di Stasiun Klimatologi Bogor,” kata dia.

Menurut Abdul, cuaca ekstrim ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil yakni proses konvektif yang signifikan didukung oleh faktor lokal yang kuat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Jawa Barat diantaranya Bogor.

Berdasarkan citra satelit pun terpantau terjadinya penurunan suhu puncak awan signifikan mulai pukul 16.45-10.45 WIB, dengan suhu terendah -72.4⁰C pada jam 10.24 yang menandakan terjadinya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat periode tersebut.

“Dan berdasarkan laporan BPBD, akibat cuaca ekstrim tersebut berdampak terjadinya pohon tumbang yang menutup ruas jalan yakni di Jalan Abdullah Bin Nuh di Bogor Tengah, robohnya salah satu alat pengamatan cuaca di Stasiun Klimatologi Bogor,” tambah dia.

Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jabodetabek sebelum terjadinya cuaca ekstrim pada tanggal 23 September 2020 sebanyak 2 kali mulai dari pukul1 14.00 WIB hingga 19.50 WIB (pen). []

Berita terkait
Aksi Cepat Tanggap TNI Bantu Korban Banjir di Sukabumi
Kodim 0607/Kota Sukabumi turunkan 89 personel termasuk 25 personel dari Yonif 315/Garuda bantu cari korban banjir bandang di Kabupaten Sukabumi
Wagub Jawa Barat Tinjau Korban Banjir Bandang Sukabumi
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, meninjau korban banjir bandang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi