Masuknya Varian Omicron, Indonesia Tak Boleh Lengah

Belum selesai mengatasi varian Delta, kini varian Omicron ikut hadir setelah kali pertama ditemukan di Afrika Selatan, Botswana. Ini ulasannya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Tagar/Instagram/@wikuadisasmito)

Jakarta – Kemunculan varian baru dari Covid-19 kini tengah menghantui seluruh belahan dunia. Belum selesai mengatasi varian Delta, kini varian Omicron ikut hadir setelah kali pertama ditemukan di Afrika Selatan, Botswana, dan Hongkong pada 21 November lalu.

Menyoroti perkembangan dari varian Omicron yang kini sudah menyebar setidaknya di 7 negara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Indonesia perlu melakukan pembelajaran dari 7 negara yang sudah memiliki kasus penyebaran kasus varian Omicron ini.

"Meskipun kasus positif di Indonesia masih terus menunjukkan penurunan, namun kita tidak boleh lengah," ucap Wiku dalam Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 30 November 2021.


Mobilitas masyarakat yang tinggi terlebih pula apabila kita tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan maka varian ini dapat kembali meningkatkan kasus Covid-19.


World Health Organization (WHO) telah menetapkan Omicron sebagai Varian Under Monitoring (VUM) pada 24 November dan menjadikan Omicron sebagai Varian of Concern (VOC) 2 hari setelahnya. Omicron sendiri memang tengah dikhawatirkan karena terbukti meningkatkan peluang tertular kembali bagi para penyintas Covid-19.

“Meskipun demikian, informasi terkait hal ini masih sangat terbatas dan masih dalam proses penelitian. Untuk itu sebagian besar negara di dunia telah mengambil langkah antisipasi," ujar Wiku.

7 Negara yang mengalami penyebaran varian baru ini telah melakukan mitigasi. Menurut Wiku, dengan mempelajari mitigasi dari berbagai negara, Indonesia perlu waspada dan mengantisipasi masuknya varian ini. Ia juga menyarankan agar Indonesia mengambil 4 langkah antisipasi dengan segera.

Indonesia perlu melakukan pengajian ulang kebijakan pembatasan pada pintu masuk negara, Whole Genum Sequencing (WGS) perlu ditingkatkan kembali untuk mendeteksi Omicron, memastikan mobilitas masyarakat dilakukan dengan aman, dan memasifkan testing serta tracing, terutama bagi pelaku perjalanan luar negeri.

Pengetatan penerapan protokol kesehatan juga perlu dilakukan, terlebih dengan waktu Natal dan Tahun Baru yang akan segera tiba karena aktivitas masyarakat akan meningkat. Dengan melakukan pengetatan protokol kesehatan, potensi penularan dapat diminimalisir.

Kembali mengingatkan pekan Idul Fitri 2021, jika tidak melakukan persiapan sebaik mungkin, varian Omicron dikhawatirkan akan masuk dan meningkatkan kasus Covid-19. Oleh karena itu, penularan kasus Omicron perlu diatasi agar tidak menyebar dengan luas di masyarakat.

"Mobilitas masyarakat yang tinggi terlebih pula apabila kita tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka varian ini dapat kembali meningkatkan kasus Covid-19," kata Wiku.

(Rana Maheswari Ummairah)

Berita terkait
Ekonomi Dunia Stabil, Optimis Varian Omicron Tak Berpengaruh
Di tengah optimisme akan Omicon yang merupakan varian baru Covid-19, yang diyakini tidak akan mempengaruhi pemulihan ekonomi global.
Varian Omicron Sudah Ada di Eropa Barat Sebelum di Afrika Selatan
WHO mengingatkan tindakan pencegahan yang harus digunakan untuk menghentikan penyebaran virus corona lebih jauh
Biden Imbau Warga AS Tetap Tenang Hadapi Varian Omicron
Presiden Joe Biden mendesak orang-orang mendapatkan suntikan booster dan tetap memakai masker di dalam ruangan