Massa Penolak Omnibus Law Akhiri Demo Secara Tertib

Sejumlah massa penolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law meninggalkan lokasi demonstrasi di Patung Kuda secara tertib.
Sejumlah massa penolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law meninggalkan lokasi demonstrasi di Patung Kuda secara tertib. (foto: Rommy Yudhistira legenda Tagar).

Jakarta - Sejumlah massa penolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law meninggalkan lokasi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Hal itu terjadi usai sejumlah aparat gabungan TNI dan Polri nampak meminta massa mengakhiri aksinya.

Berdasarkan pantauan Tagar, sekitar pukul 17.30 WIB, terlihat pedemo perlahan mulai meninggalkan lokasi Patung Kuda secara tertib. Setelah massa meninggalkan lokasi, nampak sejumlah petugas kebersihan langsung membersihkan sisa-sisa sampah maupun bekas ban yang dibakar pedemonstran.

Sementara, arus lalu lintas untuk arah Bundaran Patung Kuda kini tbisa dilalui kendaraan bermotor. Namun, arah jalan Medan Merdeka menuju Istana Negara masih belum bisa dilalui lantaran tertutup beton dan kawat berduri yang membentang sepanjang jalan.

Baca juga: Polisi Dalami Kelompok Anarko Susupi Pelajar Demo Omnibus Law

Demo Omnibus LawSituasi demonstrasi elemen masyarakat yang suarakan sikap tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam aksi di Jakarta, 28 Oktober 2020. (foto: Rommy Yudhistira legenda Tagar).

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi demonstrasi tolak Omnibus Law UU Ciptaker di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020. Aksi kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

"Mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja dalam perjuangan yang akan kita teruskan dengan momentum 28 Oktober, bertepatan dengan Sumpah Pemuda," ujar Koordinator Pusat BEM SI Remy Hastian dalam keterangannya, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca juga: Polisi Siapkan 12 Ribu Personel Awasi Pedemo Omnibus Law

Omnibus LawSituasi demonstrasi elemen masyarakat yang suarakan sikap tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam aksi di Jakarta, 28 Oktober 2020. (foto: Rommy Yudhistira legenda Tagar).

Remy menyatakan, BEM SI akan menyuarakan narasi Sidang Rakyat terhadap permasalahan negeri ini yang belum dituntaskan oleh pemerintah. BEM SI juga tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

"Karena sampai saat ini belum merealisasikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa," ucap dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kepolisian menyiapkan 12 ribu personel dalam mengamankan aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law yang berlangsung di Ibu Kota pada hari ini Rabu, 28 Oktober 2020.

"Dari beberapa elemen masyarakat baik itu dari buruh dan mahasiswa dengan tema masalah UU Omnibus Law. Dari Polda Metro Jaya, TNI, dan Pemprov sudah menyiapkan pengamaman," ucapnya.

"Kekuatan pengamanan yang kita siapkan ada sekitar 12.369 personel gabungan," ujar dia lagi. []

Berita terkait
Polisi Tangkap Kompor Demo Omnibus Law Jaringan Medsos
Polda Metro Jaya mencocok 11 orang yang diduga menjadi penggerak massa pelajar STM jaringan media sosial kpmpori demo Omnibus Law.
Polisi Beberkan Ciri dan Kategori Anarko dalam Demo Omnibus Law
Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana menjelaskan ciri dan kategori kelompok anarko penolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Jokowi Optimis Omnibus Law UU Cipta Kerja Solusi Bagi UMKM
Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimis keberadaan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja bisa menjadi solusi untuk UMKM.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.