Masjid Sriwedari Solo Representatif jadi Islamic Center

Menko Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan meninjau lokasi lahan untuk membangun masjid hadiah dari Putra Mahkota Arab Saudi.
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan didampingi dampingi oleh Walikota Solo dan staff Pemkota Solo meninjau lokasi pembangunan Masjis Taman Sriwedari, Rabu 29 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Solo – Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan meninjau lokasi lahan untuk membangun masjid hadiah dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Zayed Nahyan pada Presiden Joko Widodo.

Tinjauan dilakukan di dua tempat yakni di lokasi pembangunan Masjid Taman Sriwedari dan lahan bekas Depo Pertamina di Gilingan, Solo.

Luhut mengatakan, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Zayed Nahyan berniat membangun sebuah Ismaic Center di kota kelahiran Presiden Joko Widodo. Islamic Center tersebut diberi sebagai hadiah atas persahabatan Presiden Jokowi dengan Pangeran Sheik Mohammed.

"Crown Prince (Mohammed bin Zayed Nahyan, red) berteman baik banget dengan presiden. Dia ingin bantu banyak di pertanian, pendidikan, pertahanan, dan ingin menyumbangkan masjid kepada Presiden Jokowi, ya seperti Islamic Center yang bisa memberikan pencerahan yang damai," ujarnya saat ditemui rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Kamis 29 Agustus 2019.

Saya tadi kaget lihat-lihat di Sriwedari ternyata tanahnya luas. Tapi kan nanti biar presiden putuskan

Dari tinjauan ke dua lokasi tersebut, menurut Luhut, Masjid Taman Sriwedari dinilai lebih representatif karena memiliki lahan yang lebih luas bila bandingkan dengan lahan di bekas Depo Pertamina Gilingan.

"Sriwedari itu kan pemahaman kita ini cuma 1,7 hektare, namun setelah dilihat langsung malah bisa dikembangin menjadi 10 hektare. Katakanlah di lima hektare saja jadi central dan Masjid Agung Solo dengan fasilitas Islamic Center, first class itu sudah bagus," ungkapnya.

Luhut juga membandingkan dengan lahan di depo Pertamina, menurutnya lahan kosong seluas 2,4 hektare tersebut sekitarnya sudah terdapat dua masjid kecil. Selain itu, jika menginginkan lahan lebih luas sebesar 2,8 hektare harus memindahkan SPBU yang berada tepat di samping lahan depo tersebut.

"Saya tadi kaget lihat-lihat di Sriwedari ternyata tanahnya luas. Tapi kan nanti biar presiden putuskan, nanti saya lapor presiden dan untung ruginya gimana," jelasnya.

Disinggung soal pembangunan Masjid Sriwedari yang sudah berjalan, Luhut mengaku tidak begitu mempermasalahkan, terlebih masjid yang dibangun dengan dana hibah dari masyarakat tersebut justru akan dibangun lebih megah jika Pangeran Sheik Mohammed dan Presiden menyetujuinya.

Sebelumnya, Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Muhammed Abdulla Al Ghfeli juga telah melakukan kunjungan ke bekas depo Pertamina di Gilingan, Banjarsari, Solo, Jumat 16 Agustus 2019 lalu.

Namun dalam kunjungan tersebut, Al Ghfeli tak bisa memutuskan apakah lahan bekas depo Pertamina tersebut memenuhi persyarakat atau tidak.[]

Berita terkait
Dirut PT KAI Puji Peron KA Bandara Solo Balapan
Dirut PT KAI, Edi Sukmoro, meresmikan peron KA Bandara di Stasiun Solo Balapan, Edi memuji konsep bangunan dan penataan ruang tunggu stasiun.
Jokowi Kenalkan Stadion Manahan Sebagai Ikon Kota Solo
Renovasi Stadion Manahan sebagai Ikon baru Kota Solo disebut Presiden Jokowi bakal selesai pada September 2019.
Panjat Pinang di Solo Digelar dalam Mal
Salah satu pusat perbelanjaan di kota Solo menggelar lomba panjat pinang dalam mal.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.