Masak Air, Rumah Nenek di Bukittinggi Ludes Terbakar

Kebakaran di Kota Bukittinggi menghanguskan rumah seorang nenek. Kerugian mencapai Rp 100 juta.
Puing-puing rumah nenek di Bukittinggi yang ludes dimakan api. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Bukittinggi - Kebakaran kembali terjadi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Satu unit rumah semi permanen milik seorang nenek bernama Atisah, 90 tahun, di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguk Panjang, ludes dilalap sijago merah, Selasa, 14 Juli 2020.

Korban ketika itu sedang duduk di depan rumah dan tak sadar kalau dapurnya kebakaran.

Beruntung, peristiwa itu tidak menelan korban jiwa. Namun, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta.

Informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.50 WIB. Si jago merah menghanguskan rumah berukuran 8x7 meter persegi di Kelurahan Bukit Apit Puhun, persisnya di Bukik Sangkuik RT/RW 03/04. Api baru bisa dijinakkan tim pemadam kebakaran setelah hampir satu jam berjibaku.

Kasubbag Humas Polres Bukittinggi AKP Robin H Sitinjak menyebutkan, kebakaran pertama kali diketahui oleh Kinoi, 40 tahun, pengantar air galon yang sedang melintas di lokasi kejadian. Saksi ini melihat ada asap yang keluar dari arah dapur rumah korban.

"Korban ketika itu sedang duduk di depan rumah dan tak sadar kalau dapurnya kebakaran. Api dengan cepat membesar dan merembes ke seluruh bagian rumah," katanya.

Dengan sigap, Kinoi beraksi menyelamatkan pemilik rumah yang sudah berusia lanjut tersebut. Korban Atisah langsung digendong dan dipindahkan ke tempat aman.

Setelahnya, peristiwa itu langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat. Kemudian, Ketua RT 03 Bukik Sangkuik pun langsung menghubungi dinas pemadam kebakaran Kota Bukittinggi.

Tak lama berselang, lima armada pemadam kebakaran tiba ke lokasi untuk menjinakkan api. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.30 WIB.

"Empat unit mobil damkar dari Kota Bukittinggi dan satu unit dari Agam diterjunkan untuk mengatasi amukan api. Dibantu oleh masyarakat di sekitar lokasi, api akhirnya dipadamkan," katanya.

Belum diketahui pasti penyebab sumber api tersebut. Sesuai keterangan saksi, kata AKP Robin, api diduga berasal dari kompor gas milik korban yang memasak air.

"Kuat dugaan saat sedang memasak api membesar, kemudian menyambar dinding dapur yang terbuat dari kayu. Sampai sekarang pihak kepolisian masih dalam proses penyelidikan," bebernya.

Akibat kejadian itu, kerugian materil yang dialami korban diprediksi mencapai Rp 100 juta. Selain bangunan rumah yang tinggal puing, seluruh isi rumah juga tak diselamatkan.

"Atas musibah ini, kami imbau warga agar lebih waspada. Antisipasi dini, perhatikan dan periksa betul-betul hal-hal yang bisa memicu kebakaran supaya diamankan dulu sebelum beraktivitas lain," katanya.[]

Berita terkait
Sekolah di Bukittinggi Diprediksi Normal 2021
Proses belajar mengajar tatap muka normal di Kota Bukittinggi diprediksi berlangsung tahun 2021.
Ditabrak, Pria Tua Tewas di Jalan Padang-Bukittinggi
Seorang pria berumur 63 tahun tewas setelah menjadi korban tabrak lari di jalan Padang-Bukittinggi.
Penyelenggara Pemilu Bukittinggi Sembuh dari Corona
Seorang penyelenggara Pemilu di Kota Bukittinggi sembuh dari virus corona.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.