Ma'ruf Amin Harap Prancis Kelola Kerukunan Umat Beragama

Ma’ruf Amin berharap Prancis dapat menemukan sistem yang tepat dalam mengelola kehidupan dan kerukunan hidup antarumat beragama di negara tersebut.
Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin saat menjadi pembicara dalam konferensi IDC-CDI 2020 di Yogyakarta, Jumat 24 Januari 2020. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap Pemerintah Prancis bisa mengatasi konflik antarumat beragama di negaranya. Menurutnya, Prancis harus bisa menemukan sistem yang tepat dalam mengelola kehidupan dan kerukunan hidup antarumat beragama.

Hal itu disampaikan Ma'ruf pasca terjadinya sejumlah kecaman dari berbagai negara terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut Islam sebagai agama krisis di dunia.

“Kita berharaplah Prancis bisa menemukan formula yang tepat dalam mengelola kehidupan beragama di sana,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 6 November 2020.

Mudah-mudahan bisa ditemukan titik-titik keseimbangan antara nilai-nilai lama yang ada di Prancis yang dianut selama ini dan juga ada dinamika baru, terutama populasi muslim di Prancis.

Baca juga: Demo Boikot Produk Prancis akan Digelar di Aceh Barat

Wapres juga berharap Prancis dapat menemukan keseimbangan dalam menganut nilai-nilai lama dan dinamika perkembangan populasi muslim di negara Eropa.

Menurutnya, saat ini Prancis memiliki undang-undang yang memisahkan penggunaan lambang dan simbol keagamaan dalam sistem tata negara.

“Mudah-mudahan bisa ditemukan titik-titik keseimbangan antara nilai-nilai lama yang ada di Prancis yang dianut selama ini dan juga ada dinamika baru, terutama populasi muslim di Prancis,” ujarnya.

Sebelumnya, gejolak protes terhadap Macron terjadi di negara-negara berpenduduk Islam, termasuk Indonesia. Pernyataan Macron itu didasarkan pada dua aksi terorisme yang dipicu oleh polemik kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo di Prancis.

Baca juga: Ormas Islam di Makassar akan Gelar Aksi Boikot Produk Prancis

Presiden Joko Widodo juga mengecam keras pernyataan Macron itu, dengan mengatakan ucapan Presiden Prancis telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

“Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Jokowi. []

Berita terkait
Agar Prancis Tak Merugi, Macron Harus Segera Minta Maaf
Peneliti Indef Enny Sri Hartati menilai sebaiknya Presiden Prancis Emmanuel Macron segera meminta maaf atas pernyataannya yang menimbulkan polemik.
Bareskrim dan Intelijen Pantau Pemboikotan Produk Prancis
impinan Polri merespons adanya seruan boikot produk Prancis dengan mengerahkan jajaran intelijen dan Bareskrim untuk deteksi dini.
Swalayan di Aceh Tamiang Ikut Boikot Produk Prancis
Swalayan di Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, ikut memboikot semua produk dari Negara Prancis.
0
Kejaksaan Agung dan Kementerian BUMN Bersihkan PT Garuda Indonesia
Hasil audit menyebutkan negara mengalami kerugian hingga Rp 8,8 triliun akibat pengadaan pesawat pada kurun waktu 2011-2021