Marak Gengster, Risma Minta Bonek Tak Sweeping

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepada Bonek Mania untuk mempercayakan pengamanan Kota Surabaya terkait maraknya gengster.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho saat jumpa pers di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu 5 Februari 2020. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta kepada suporter Persebaya, Bonek Mania tak melakukan sweeping terhadap gangster yang kini tengah ramai dan meresahkan warga Kota Pahlawan.

Risma meminta Bonek untuk tak ikut campur dalam urusan menjaga keamanan Kota Surabaya. Hal ini biar menjadi tanggung jawab pihak kepolisian dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Janganlah, kalau ada apa-apa nanti kita lagi yang repot. Mending serahkan ke petugas kalau petugas itu kan kalau kepolisian juga kan nanti bawa senjata," kata Risma di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu 5 Februari 2020.

Risma menyebut, kalau Bonek ikut turun, takutnya ada hal yang tidak diinginkan, seperti nyawa melayang dan korban lainnya. Oleh sebab itu, ia berharap suporter Persebaya ini tetap tenang.

Janganlah, kalau ada apa-apa nanti kita lagi yang repot. Mending serahkan ke petugas kalau petugas itu kan kalau kepolisian juga kan nanti bawa senjata.

"Kalau ada apa-apa nanti, misal nyawa melayang dan yang rugi itu kan keluarga kita. Mending jangan, sudah percayakan dengan petugas bahwa kita juga akan lakukan patroli," imbuh dia.

Risma juga mengaku pihak Pemkot Surabaya dan Polrestabes Surabaya kini mengawasi pergerakan gangster melalui kamera CCTV. Serta mengkoneksikan pelaku-pelaku tersebut ke data kependudukan.

"Jadi gini, sekarang saya sudah punya data mereka semuanya. Jadi aku punya data anak Surabaya baik dari wajah, sidik jari. Kalau tertangkap kamera kita, tolong untuk anak-anak jangan menyalakan siapapun, kalau itu risikonya macam-macam ada tahanan anak, ada juga risiko dikeluarkan dari sekolah," tutur Risma.

Bonek Bantah Lakukan Sweeping

Sementara itu, Bonek dari Greennord, Husein Gozali mengatakan suporter sama sekali tak menggelar sweeping. Ia beralasan Bonek hanya membantu pihak polisi memberantas gangster yang meresahkan warga Surabaya.

"Tidak ada sweeping, yang ada kita (Bonek) bersinergi dengan semua pihak untuk memberantas yang meresahkan warga Surabaya," kata pria yang karib disapa Cak Conk ini.

Terkait imbauan dari Risma, supaya masalah gangster menjadi tanggung jawab pihak kepolisian dan Pemkot, Cak Conk mengacungi dua jempol. Karena menurutnya itu merupakan kewajiban pemerintah dan kepolisian menjaga kota tetap kondusif.

"Iya, memang itu tugas dari pihak keamanan dan juga pihak Pemkot Surabaya yang harus bikin suasana kondusif," ujar dia.

Bagi Cak Conk peran Bonek hanya sebatas membantu, apabila pihak kepolisan dan Pemkot kewalahan menyelesaikan kasus gangster. Untuk itu semua ingin menjaga Kota Surabaya supaya tetap aman.

"Peran Bonek sebatas membantu pihak pemangku kepentingan agar Surabaya tetap aman dan tidak ada rasa kuatir," ucap dia.

Sementara terkait postingan di sosial media yang setiap jam 22.00 melakukan kegiatan Jogo Suroboyo, Cak Conk menyebut hanya sebatas menjaga kampungnya masing-masing.

"Teman-teman Bonek menjaga lingkungan kampungnya masing-masing. Tidak ada pengondisian untuk melakukan sweeping, karena itu tugas dari pihak kepolisian," kelas Cak Conk.

Saat ini Bonek berharap pihak kepolisian melakukan tindakan tegas kepada para Gangster yang selama ini meresahkan warga Kota Surabaya.

"Kita sebagai warga Surabaya masih percaya kepada pihak keamanan untuk memberantas yang mengaku ganster yang membuat resah warga Surabaya," ucapnya. []

Berita terkait
Kasus Bullying, Wali Kota Malang Siapkan Sanksi
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan sanksi akan diberikan kepada PNS yang bertugas di SMP 16 Kota Malang saat terjadi Bullying.
FSPSI Mojokerto Tolak Skema Upah Per Jam
Wacana skema upah per jam dalam RUU Cipta Lapangan Kerja berpotensi menimbulkan masalah baru bagi para pekerja.
Tri Rismaharini: Salah Saya Apa Disebut Kodok
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah memaafkan tersangka ujaran kebencian terhadap dirinya, Zikria yang telah menyebutnya sebagai Ratu Kodok.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.