Manuver Surya Paloh, dari Jokowi ke Anies Baswedan

Pasca Pilpres 2019, Surya Paloh telah bertemu dengan Jokowi dan Anies Baswedan. Apa sebenarnya manuver tokoh NasDem itu?
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh di Makassar, Rabu 28/2/2018. (rio)

Jakarta - Pertemuan antara Gubernur DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada 24 Juli 2019, menimbulkan banyak pertanyaan oleh khalayak. Sebelumnya, pada 16 Juli 2019, politikus berdarah Aceh itu lebih dulu mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Sekolah Legislatif Partai NasDem. 

Apakah pertemuan itu berhubungan dengan pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri yang terjadi secara bersamaan? Atau, itu untuk membahas kontestasi politik pada 2024? Atau, itu berhubungan dengan diundangnya Jokowi di acara partainya tempo hari?

Dari pertemuan tersebut, publik jadi bertanya-tanya tentang siapa itu Surya Paloh, apa tujuan manuver-manuver politiknya itu, dan bagaimana besar pengaruhnya terhadap politik Tanah Air. Latar belakang tersebut bisa menjadi catatan penting, sehingga masyarakat bisa menyimpulkan dengan bijaksana mengenai sosok kelahiran Banda Aceh yang besar di Pematangsiantar itu.

Hingga saat ini publik lebih mengenal pria bernama lengkap Surya Dharma Paloh itu sebagai politikus senior dan pendiri Partai NasDem. Ternyata jika dirunut ke belakang, mantan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004-2009 adalah pengusaha yang cukup sukses di Medan.

Dari Medan ke Jakarta

Saat remaja, Surya Paloh mengenal dunia bisnis dengan berdagang teh, ikan asin, karung goni, dan lain-lain. Kemudian, dia mendirikan perusahaan karoseri dan menjadi agen penjualan mobil.

Sembari berdagang, Surya Paloh juga bersekolah di SMA Negeri 7 Medan, setelah itu meraih gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Islam Sumatra Utara, Medan. Bersamaan dengan itu, aktivitas politiknya juga ikut dipupuk dengan menjadi salah seorang pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).

Dari KAPPI, Pria kelahiran 16 Juli 1951 itu  mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI yang merupakan embrio dari Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).

Aktivitas politik itu menyebabkan Surya Paloh pindah ke Jakarta, menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dua periode. Di ibukota, Surya Paloh dikenal sebagai seorang pengusaha muda Indonesia.

Prioritas

Setelah pengusaha, politik, Surya Paloh menggeluti bidang media dengan mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986. Koran berwarna itu laku keras, tapi kemudian dicabut SIUPP (surat izin usaha penerbitan pers)-nya oleh pemerintah karena isinya dianggap melanggar Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

Setelah ijin permohonan SIUPP nya selama bertahun-tahun terkatung-katung, ia menggandeng Achmad Taufik untuk menjalankan kembali Majalah Vista. Dari situ, Surya Paloh merambah ke koran Media Indonesia dan beberapa koran daerah, seperti Harian Atjeh Post, Harian Mimbar Umum di Medan, Harian Sumatra Ekspres di Palembang, dan lain-lain. 

Siaran TV milik Tokoh yang kritis menyuarakan kebebasan pers tersebut, Metro TV, mulai mengudara pertama kali pada 25 November 2000. []

Baca juga:

Di Balik Manuver Surya Paloh untuk Anies Baswedan


Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.