Manuver ke KPK Dianggap Bisa Melemahkan Penuntasan Polemik Formula E

SDR menilai sebagaian pihak tak perlu berang apalagi khawatir mengenai upaya lembaga antirasuah dalam rangka mengaudit khusus ke BPK.
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto. (Foto: Istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto menilai manuver eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto dianggap menyudutkan KPK dalam menangani kasus dugaan korupsi Formula E.

"Sudah rahasia umum, posisi BW adalah pengacara dari AB. Jadi apapun akan dilakukan untuk mencegah AB diproses lebih lanjut," kata Hari Purwanto dalam keterangannya, Kamis, 26 Januari 2023.

"Serangan BW ke KPK ini mirip jurus kunyuk melempar buah nya Wiro Sableng. Apa saja dilontarkan untuk menyerang KPK. Dengan harapan bisa mendelegimitasikan KPK dan menarik simpati publik," sambungnya.

Ditegaskan Hari, sebagaian pihak tak perlu berang apalagi khawatir mengenai upaya lembaga antirasuah dalam rangka mengaudit khusus melalui badan pemeriksaan keuangan.

"KPK minta audit khusus ke BPK saja berang, ini pendekar anti korupsi macam apa? Tidak ada yang salah dengan meminta audit di level penyelidikan," ujarnya.

"Malah akan menjadi faktor determinasi apakah kasus akan dididik atau tidak. Kalau ada kerugian negara berarti lanjut, kalau tidak ada yang berarti tinggal dihentikan. Bukankah justru akan memudahkan kliennya," bebernya," tegasnya.[]

Berita terkait
TPDI: Langkah KPK Usut Kerugian Negara ke BPK Soal Polemik Formula E Tepat
Menurut Petrus, KPK telah melakukan proses penyelidikan yang cukup panjang dan mengenai dugaan kerugian negara.
Dewas KPK Diminta Turun Tangan Soal Polemik Formula E
Dalam aksinya itu, mereka mengangkat simbol kartu kuning yang ditujukan kepada Deputi Penindakan dan Direktur Penyelidikan KPK.
LSAK Harap KPK Konsisten Tuntaskan Polemik Formula E
Ditegasakan Rere, pihaknya turut merasa heran dengan KPK yang mempersoalkan kesulitannya menemui pihak Formula E Operation (FEO).
0
Pertama di Asia, PLN Corporate University Raih Akreditasi Corporate Learning Improvement Process
Hanya 23 perusahaan di dunia yang berhasil mendapatkan akreditasi CLIP dari European Foundation for Management Development (EFMD).