Jakarta - Krisis pemain depan membuat Manchester United mengambil langkah mengejutkan, yaitu membawa kembali striker veteran Carlos Tevez untuk menggantikan Marcus Rashford yang cedera. Meski meraih sukses selama dua musim di Old Trafford, namun Tevez dinilai sudah sulit bersaing di kompetisi seketat Liga Premier Inggris.
Man United mencari solusi pendek untuk mengatasi krisis lini depan. Dengan absennya Rashford selama satu bulan akibat cedera punggung yang dialaminya, Man United memang hanya memiliki Anthony Martial dan penyerang muda Mason Greenwood.
Ini yang menjadikan The Red Devils hanya butuh tambahan pemain yang bisa dikontrak sampai akhir musim ini. Pasalnya tidak mudah bagi klub Liga Premier Inggris ini mendapatkan striker seperti yang diharapkan.
Bahkan upaya mendatangkan Erling Braut Haaland pun tak kesampaian karena memilih bergabung dengan Borussia Dortmund. Demikian pula rencana memboyong striker Paris Saint-Germain Edison Cavani tidak pernah ada kejelasan.
Man United memang sudah meredup sehingga pemain papan atas enggan berlabuh ke Old Trafford. Buntutnya, klub pun sulit mendatangkan pemain yang diharapkan. Tak heran bila mereka seperti tak memiliki pilihan lain kecuali mendatangkan Tevez.
Upaya merekrut kembali mantan striker tim nasional Argentina sampai akhir musim diyakini tidak akan sulit. Meski saat ini Tevez masih bermain untuk Boca Junior.
Persoalannya, hubungan Man United dengan Tevez sesungguhnya kurang harmonis. Selama dua musim (2007-09) dengan status peminjaman, Tevez memang memberi kontribusi penting bagi Man United. Dirinya turut membawa tim memenangi Liga Premier dua kali dan sekali Liga Champions. Di final Liga Champions melawan Chelsea yang diselesaikan lewat adu penalti, Tevez yang menjadi eksekutor pertama sukses menjalankan tugasnya.
Hanya, dia kemudian meninggalkan Old Trafford meski disodori kontrak berdurasi lima tahun. Setelah menepis tawaran Man United, penyerang yang kini berusia 35 ini justru menyeberang ke tetangga sebelah dan menjadi andalan lini depan Manchester City. Bahkan saat memenangi trofi liga bersama City pada 2012, Tevez sempat meledek manajer Man United Sir Ferguson dengan membawa poster bertuliskan 'R.I.P Fergie'.
Kabarnya, Tevez beranggapan Ferguson yang menolak dia mendapatkan kontrak permanen. Meski akhirnya diberi tawaran kontrak, namun Tevez merasa sudah terlalu lama menunggu sehingga memilih menerima tawaran City. Saat itu, Tevez memang hanya ingin bermain di klub yang menjadi rival Man United, yaitu City dan Liverpool.
Setelah empat musim di City, Tevez kemudian meninggalkan Inggris dan berpindah-pindah klub. Dia sempat membela Juventus dan kemudian terbang ke China untuk memperkuat Shanghai Shenhua pada 2017.
Saat bergabung dengan Shenhua, dia menjadi pemain dengan gaji tertinggi di dunia. Terakhir, Tevez kembali ke Argentina dan memperkuat klub yang membesarkannya, Boca Juniors.
Peluang Man United mendapatkan Tevez memang cukup terbuka. Apalagi, kontrak pemain yang pernah memperkuat klub elite Brasil, Corinthians ini akan berakhir dandi Boca tidak akan memperpanjangnya. Hanya dengan usianya yang sudah di atas 30 mampukah Tevez bersaing di kompetisi paling ketat di dunia ini. []
