Jakarta - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) mencuri perhatian ketika memakai pakaian adat Batak Simalungun saat upacara pengibaran bendera HUT ke-74 Republik Indonesia (RI) di Istana Negara Jakarta pada Sabtu 17 Agustus 2019.
Pakaian adat Batak Simalungun, Sumatera Utara, memang menawan ketika dipakai. Terlebih ketika dipadu padankan dengan gaya modern. Meski mengikuti perkembangan zaman, tidak mengubah bentuk khas, corak dan makna dari pakaian adat tersebut.
Memang, apa saja makna dari pakaian adat Batak Simalungun yang digunakan Iriana Jokowi? Berikut penjelasannya:
Pakaian Adat Simalungun
Sama seperti busana Batak lainnya, pakaian khas Simalungun tidak lepas dari penggunaan kain Ulos. Bila Anda melangkah ke kabupaten di Provinsi Sumatera Utara itu, busana ini biasa disebut Hiou.
Pada awalnya, Ulos dipercaya memiliki kekuatan yang bersifat religius, magis, dianggap keramat, serta memiliki daya istimewa untuk memberikan perlindungan.
Menurut legendanya, Ulos dianggap salah satu sumber kehangatan manusia. Contohnya kebiasaan masyarakat Simalungun memberikan ulos kepada seseorang sebagai bentuk ramah tamah. Perilaku itu biasa disebut Mambere Hiou.
Mambere Hiou melambangkan pemberian kehangatan dan kasih sayang kepada penerima Hiou
terdiri dari berbagai macam, seperti kain penutup kepala, penutup badan bagian atas dan bawah, juga penutup punggung. Kain juga bisa dibentuk dengan gaya modern.Hiou terdiri dari berbagai macam, seperti kain penutup kepala, penutup badan bagian atas dan bawah, juga penutup punggung. Kain Hiou juga bisa dibentuk dengan gaya modern.
Menurut beberapa penelitian, eratnya ulos dengan Batak mirip dengan suku Karen di perbatasan Myanmar, Muangthai dan Laos, khususnya pada ikat kepala, kain dan ulosnya.
Penutup Kepala atau Bulang
Dalam Hiou, hiasan atau penutup kepala (bulang) berbahan serupa dengan pakaian. Bulang dibentuk dari kain pakaian yang dililitkan menjadi tumpukan tinggi.
Bulang dalam Hiou biasa dipakai saat pesta atau perayaan-perayaan tertentu. Menjadi salah satu simbol khas Batak Simalungun.
Kain Samping atau Suri-suri
Kain ulos suri-suri khas Simalungun biasa digunakan kaum wanita sebagai kain sarung. Kain ulos ini memiliki ragam warna dasar, pada umumnya kebanyakan menggunakan warna hijau, kuning, biru, merah jambu, merah darah. Ulos suri-suri memberikan arti bagi yang memakainya, yaitu semoga Tuhan memberikan kebahagiaan.
Baca juga: