Makkaroewa, Tempat Wisata Favorit Milenial Maros

Makkaroewa sendiri berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Maros atau 62 kilometer dari pusat Kota Makassar.
Puncak Makkaroewa yang terletak di Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Maros – Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki spot wisata yang menarik bagi milenial. Salah satu tujuan wisata adalah Puncak Makkaroewa yang terletak di Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Maros.

Puncak Makkaroewa sendiri berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Maros atau 62 kilometer dari pusat Kota Makassar. Meski jaraknya lumayan jauh dan perjalan yang cukup melelahkan tapi saat tiba di lokasi semuanya akan terbayarkan.

Ternyata yang saya lihat di dunia maya dan yang diceritakan oleh teman- teman tidak jauh beda.

Berada di kawasan puncak perbukitan, di tempat wisata Makkaroewa terdapat beberapa spot swafoto yang tersedia dan dapat digunakan oleh pengunjung. Beberapa spot foto ini seperti panggung cinta, rumah hobbit, meja dan kursi dari kayu.

Berada di puncak 900 MDPL, puncak Makkareowa memiliki kondisi cuaca yang sejuk dan tentu akan sangat memanjalan pengunjung. Di lokasi ini juga, bisa dapat berlama- lama hingga menunggu matahari terbenam dari balik punggung Gunung Bulusaraung.

Meski berkunjung bukan saat musim hujan, pengunjung tetap wajib berhati-hati dengan jalan mendaki serta curam yang berkelok- kelok. Selain jalan yang curam, pengunjung juga harus lebih berhati- hati melintasi jalan yang belum teraspal dan hanya ada susunan batu kerikil yang sangat rawan untuk pengunjung.

Salah satu pengunjung, Putra mengatakan memilih menghabiskan akhir pekan di tempat ini karena penasaran dengan keindahan alam yang selama ini hanya diceritakan dan melihat di dunia maya saja. Kesan pertama Putra saat pertama kali tiba di lokasi sudah sesuai dengan ekspektasinya.

“Ternyata yang saya lihat di dunia maya dan yang diceritakan oleh teman- teman tidak jauh beda. Dari keindahan alam hingga cuaca yang sejuk sangat tepat untuk menghilangkan penat setelah bekerja sepekan,” ujar pegawai swasta itu, Minggu, 26 Januari 2020.

Puncak MakkaroewaRumah hobbit di lokasi wisata puncak Makkareowa, Desa Labbuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Putra berharap, kedepan tempat wisata ini tetap dapat terjaga dan pengunjunh yang datang untuk menikmati alam untuk tidak merusak, agar pengunjung berikutnya juga bisa menikmati keindahan yang sama.

Pengelola puncak Makkareowa, Muhajir mengatakan untuk masuk dan menikmati sejumlah tempat foto di kawasan ini hanya perrlu mengeluarkan kocek yang sangat terjangkau, pemgunjung hanya perlu membayar sejumlah Rp5 ribu dan pengunjung sudah bisa bersantai dari pagi hingga petang.

“Kalau hari- hari libur atau akhir pekan, jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang. Orang- orang yang datang juga tidak hanya dari Maros saja akan tetapi juga oleh warga dari sekitarnya,” ujar Muhajir.

Ia menyebut, awal mula keberadaan kawasan wisata puncak Makkareowa ini dari terbentuknya Forum Pemuda Labuaja yang selanjutnya memikirkan perkembangan untuk menunjang pemberdayaan desa. Dan akhirmya terpikirkan untuk memanfaatkan lahan hutan pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar seluas 1 hektare.

Muhajir menambahkan, dahulu sebelum adanya kawasan wisata hutan pendidikan unhas dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari kayu bakar dan madu hutan. Tapi setelah terbentuknua foeum akhirnya ada insiatif untuk mengubahnya jadi lebih bermanfaat dengan mengubahnya menjadi lokasi wisata.

"Lokasi wisata ini mencontoh lokasi wisata di daerah lain seperti wisata alam Buttu Macca, Kabupaten Enrekang yang menyajikan spot-spot foto. Dibuka sejak tahun 2017 lalu. Pemasukan dari tiket pengunjung dimasukkan menjadi Pendapat Asli Desa (PADs),” ujarnya. []

Berita terkait
Pemotor Tewas Ditabrak Truk Pertamina di Maros
Seorang pengendara sepeda motor di Maros meninggal dunia usai bertabrakan dengan mobil truk tangki milik pertamina.
KPU Maros Sosialisasi di Pesantren, Ini Tujuannya
Untuk menyasar pemilih pemula, Komisi Pemilihan Umum Daerah, (KPUD) Maros melakukan sosialisasi ke pesantren
Kisah Sannari Tinggal di Rumah Tak Layak Huni Maros
Kehidupan seorang warga Maros bernama Sannari sangat memprihatinkan, dia tinggal di rumah tak layak huni tanpa bantuan pemerintah.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.