Maju di Dapil Neraka, Yusril Bersaing Ketat dengan Keponakan Prabowo

Yusril Ihza Mahendra akan bersaing ketat dengan dua srikandi yaitu, Grace Natalie dan keponakan Prabowo.
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 28/3/2019) - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjadi calon legislatif daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III. Ahli Hukum Tata Negara ini akan bersaing ketat dengan dua srikandi yaitu, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang punya nomor urut lima dan keponakan Prabowo.

Keponakan calon presiden nomor urut dua (02) Prabowo Subianto, yaitu Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dengan nomor urut satu dari Partai Gerindra. Sebenarnya, Sara panggilan akrabnya terhitung inkumben karena sekarang sudah menjadi Anggota DPR Komisi VIII hanya saja sebelumnya Sara merupakan Dapil Jateng IV.

Kemudian, ada juga Lulung Abraham Lunggana dengan nomor urut satu dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang sekarang duduk di kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Dari jajaran inkumben, Yusril mesti bersaing dengan caleg dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, yaitu Charles Honoris. Untuk kedua kalinya, caleg nomor urut dua yang merupakan Anggota Komisi I DPR ini akan maju ke parlemen.

Selain Charles, Yusril pun mesti berebut suara dengan Anggota Komisi I DPR sekaligus Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon. Untuk ketiga kalinya Effendi akan maju menjadi caleg dengan nomor urut lima.

Selain dua orang Politisi Partai PDI Perjuangan, pesaing Yusril satu lagi adalah Politikus Partai Nasdem yaitu Ahmad Sahroni. Anggota Komisi III DPR itu akan maju kedua kalinya, menjadi caleg dengan nomor urut satu.

Lantas bagaimana peluang Yusril di Dapil DKI Jakarta III?

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai dari segi elektabilitas, sebenarnya Yusril punya peluang mengumpulkan pundi-pundi suara cukup besar. Apalagi, nama Yusril memang sudah terkenal sejak lama.

"Dari popularitas dan elektabilitas Yusril memiliki peluang untuk mendapatkan suara banyak. Namanya sudah beredar lama di nasional maupun di Ibukota DKI Jakarta. Peluangnya cukup besar," terangnya kepada Tagar News, Rabu (27/3).

Namun, menurut Direktur Indonesia Political Review (IPR) tetap saja Yusril punya kendala lain agar lolos menjadi calon legislatif. Sebagai Ketum PBB, ia mesti memikirkan cara agar partainya lolos syarat presidential threshold (PT) empat persen.

"Yusril dan kader-kader PBB lainnya harus terlebih dahulu menjadikan PBB melampaui PT empat persen," ujarnya.

Pasalnya, meski punya peluang lolos menjadi caleg, jika partainya tidak lolos otomatis dirinya pun tak bisa melenggang menjadi wakil rakyat.

"Jika pun Yusril mendapatkan suara terbanyak didapilnya. Mendapatkan jatah satu kursi. Tapi jika PBB tidak lolos PT 4%. Maka tetap tidak akan bisa melaju ke Senayan," tutup dia. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.