Maimuna Yuni A Ramar, Paskibraka Papua Barat Suka Lagu Batak

Maimuna Yuni A Ramar, Paskibraka Papua Barat suka lagu Batak. “Teman dari Sumatera Utara namanya Suci dan dia suka nyanyi, suka lagu Batak. Kadang Suci juga suka nyanyi lagu Jawa. Dangdut, iya, Via Valen," ujarnya terkekeh.
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mencium bendera Merah Putih saat upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8). Presiden mengukuhkan sebanyak 68 anggota Paskibraka yang akan bertugas pada peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus mendatang. (Foto: Ant/Puspa Perwitasari)

Jakarta, (Tagar 16/8/2018) – Maimuna Yuni A Ramar, siswi asal Papua Barat terpilih yang menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2018, menceritakan dirinya suka mendengarkan lagu Batak yang didendangkan oleh teman sekamarnya.

"Sekamar ada dua orang. Teman dari Sumatera Utara namanya Suci dan dia suka nyanyi, suka lagu Batak," kata Yuni usai Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).

Yuni yang merupakan siswi kelas 11 di Madrasah Aliyah Negeri Fakfak, Papua Barat, bercerita mengenai pengalamannya sekamar dengan teman dari provinsi lain.

Putri keempat dari delapan bersaudara itu juga senang bertukar cerita dengan Suci mengenai kisah hidup masing-masing.

Maimuna Yuni A RamarSiswi terpilih asal Papua Barat, Maimuna Yuni A Ramar, usai pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/8/2018). (Foto: Ant/Bayu Prasetyo)

"Kadang Suci juga suka nyanyi lagu Jawa. Dangdut, iya, Via Valen," ujar Yuni terkekeh.
Siswi yang hobi bermain voli itu seperti disebutkan Antara mengatakan, selama masa pelatihan Paskibraka Nasional 2018 di Cibubur, Jakarta itu, seluruh peserta tidak diperkenankan membawa uang dan telepon genggam.

Walau dirinya mendapatkan bantuan uang saku dari sekolah, namun Yuni mengatakan dana tersebut disimpannya.

"Selama dua minggu 'HP' disita. Tanggal 18 Agustus baru bisa dikembalikan HP-nya," jelas Yuni.

Dia menjelaskan, selama masa karantina, pelatihan yang didapat adalah pelatihan jasmani, pelatihan baris berbaris hingga kedisiplinan.

Komunikasi dengan dunia luar menggunakan "HP" juga dibatasi. Namun pembina memberikan kesempatan kepada orangtua untuk menghubungi putra putrinya pada waktu yang ditentukan.
Bahkan, untuk sikap saat makan juga diajarkan oleh para pelatih.

"Harus diam, dan makannya jangan mulut yang mengejar sendok, tetapi harus sendok yang menghampiri mulut. Duduknya juga tidak boleh tunduk, harus tegap," jelas Yuni.

Namun demikian, Yuni mengatakan, dirinya tidak sedih maupun kecewa karena pelatihan kedisipilinan tersebut, melainkan timbul rasa bangga.

Yuni berdoa agar siapa pun nanti yang akan terpilih menjadi pembawa baki bendera pusaka merah putih saat Upacara Peringatan HUT RI di Istana Merdeka, Jakarta dapat melakukan semua proses dengan lancar.

Dia juga ingat pesan saudara kandungnya untuk tetap menjaga kesehatan dan semangat dalam dirinya.

"Kalau kakak berpesan yang penting jaga kesehatan, itu terutama. Kesehatan, terus jangan patah semangat. Harus tetap bersemangat karena tugas negara," tegas Yuni yang bercita-cita menjadi anggota Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) itu.

Yuni juga berharap jika dapat bertatap muka langsung dengan Presiden Joko Widodo, dia dapat menyampaikan harapan bagi Indonesia saat berumur 73 tahun.

"Mudah-mudahan Indonesia kedepannya lebih baik lagi, lebih maju lagi. Saya senang desa-desa yang kurang mampu, dibantu oleh pemerintah Bapak Jokowi. Sangat membantu," ujar Yuni.

Kontingen lain dari Papua Barat, Nikanor Yafet Malakabu, juga menyampaikan kebanggaannya dapat terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional 2018.

Dia menyampaikan rasa senang dapat berkenalan dengan siswa-siswi dari lintas provinsi se-Indonesia.

"Tidak terpikirkan. Ini mungkin berkat atau takdir bisa masuk Paskibraka Nasional," kata Nikanor.

Presiden Kukuhkan PaskibrakaAnggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mengikuti upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018). Presiden mengukuhkan sebanyak 68 anggota Paskibraka yang akan bertugas pada peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus mendatang. (Foto: Ant/Puspa Perwitasari)

Suyitno, Pembina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional 2018 mengatakan, pemilihan pembawa baki bendera pusaka saat upacara penaikan bendera di Istana Merdeka dipilih pada hari H pelaksanaan acara.

Kriteria siswa atau siswi yang dipilih adalah peserta yang terbaik di antara yang baik.

"Karena semua diberikan pelatihan yang sama dan diberikan peluang yang sama," ujar Suyitno.

Seluruh Paskibraka Nasional berjumlah 68 orang, di mana 34 provinsi mengirimkan dua kontingen putra dan putri.

Presiden Joko Widodo mengukuhkan Paskibraka di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (15/8) siang.

"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas negara," kata Jokowi saat acara pengukuhan Paskibraka Nasional 2018. (Bayu Prasetyo/ant)

Berita terkait