Surabaya - Seorang mahasiswi di Surabaya bernama, Fani Diah Kusmarani, 20 tahun, mengalami patah tulang rahang usai dijambret di Jalan Ir Soekarno (MERR), Surabaya. Akibat kondisinya warga, Kalilom Lor, Kenjeran tersebut harus menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Haji Sukolilo, Surabaya.
Ayah korban, Kuswanto, 51 tahun, mengaku anaknya menjadi korban jambret saat pulang usai membantu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya melakukan rekapitulasi perolehan suara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Kuswanto mengaku saat kejadian, anaknya berboncengan dengan temannya.
Teman anak saya dibonceng juga luka. Tapi anak saya yang paling parah karena patah rahang sebelah kanan dan harus dioperasi.
"Saya baru tahu saat teman sekampusnya memberitahukan ke saya. Kata teman-temannya Fani menjadi korban jambret," ujarnya saat dihubungi melalui selulernya, Kamis, 10 Desember 2020.
Kuswanto mengungkapkan anaknya saat ini masih menjalani operasi di RS Haji Sukolilo, Surabaya, akibat mengalami patah tulang rahang sebelah kanan setelah terjatuh dari motornya.
Baca juga:
- Kronologi Dosen ITS Korban Jambret di Kenjeran Surabaya
- Jambret Handphone, Pelajar SMP di Majalengka Ditangkap
- Cewek Kulon Progo Mengaku Dijambret Biar Tak Ditagih Utang
"Teman anak saya dibonceng juga luka. Tapi anak saya yang paling parah karena patah rahang sebelah kanan dan harus dioperasi," tuturnya.
Atas kejadian penjambretan tersebut, Kuswanto mengungkap ada beberapa barang milik anaknya hilang seperti STNK, Kartu Mahasiswa, dan handphone. Kuswanto juga mengaku telah melaporkan ke pihak kepolisian setempat.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono mengakui ada tim input data Pilkada Surabaya yang menjadi korban penjambretan di kawasan MERR Rungkut Surabaya. Awi sapaan akrabnya mengaku siap menanggung semua biaya pengobatan, termasuk operasi Fani di RS Haji Sukolilo.
"Saya minta RS Haji untuk benar-benar merawat Fani dengan baik. Kita sudah melakukan pendampingan dan akan mengganti semuanya. Termasuk menanggung biaya pengobatan dan memberikan santunan," tutur Adi.
Selain itu, Ketua DPRD Surabaya ini juga meminta kepada kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku penjambretan.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Rungkut, Inspektur Satu Joko Soesanto membenarkan adanya seorang mahasiswi menjadi korban penjambretan di MERR Rungkut. Ia mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya.
"Masih kita melakukan penyelidikan," ucapnya.[]