Mahasiswa Yogyakarta Sulap Gulma Jadi Produk Kosmetik

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyulap tanaman krokot atau dikenal dengan gulma menjadi krim anti penuaan dini.
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyulap tanaman gulma menjadi krim wajah anti penuaan dini kaya manfaat. (Foto: dok. UNY)

Yogyakarta- Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan eksperimen dengan menyulap tanaman krokot atau yang lebih dikenal sebagai gulma menjadi krim wajah anti penuaan dini. Silviana Nugraheni, Ranum Wanudya Yunas, Ratna Puji Rahayu, dan Aulawi Nulad Utami, merekalah yang berhasil menciptakan inovasi baru tersebut.

Para mahasiswa itu menamakan produk krim wajah dari tanaman krokot itu dengan sebutan Macea. Krim ini dikemas dalam pot komestik berukuran 20 gram dan tahan lama hingga satu tahun. Bahkan untuk memastikan krim tidak rusak dan mudah terkontaminasi, kemasan pot bisa dikemas kembali ke dalam kotak.

Krim wajah dari krokot juga belum ada di pasaran, jadi kami melihat ini jadi nilai lebih, kata Ratna Puji pada Rabu, 31 Juli 2019.

Betapa kreatifnya mahasiswa UNY tersebut, mereka memiliki ide yang cemerlang dengan memanfaatkan tanaman krokot atau gulma menjadi lebih bermanfaat.

Gulma mengandung KCI, KSO4, KNO3, Nicotinic Acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C, 1-noradrenalin, noradrenalin, dopamine, dan dopa.

Luar biasa, krokot yang mempunyai nama latin Portulaca oleracea L ternyata memiliki kandungan yang tidak bisa diremehkan untuk kesehatan. Kandungan antioksidan di dalam krokot bermanfaat untuk menangkal radikal bebas, mencegah kanker, meningkatkan kolagen, peremajaan kulit, dan anti aging.

Di dalam krokot juga terkandung KCI, KSO4, KNO3, Nicotinic Acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C, 1-noradrenalin, noradrenalin, dopamine, dan dopa.

Senada hal itu Ranum Wanudya menjelaskan pembuatan Macea terbagi ke dalam tua tahap besar, yakni pembuatan ekstrak etanol dan ekstrak krokot. Bahan untuk membuat ekstrak etanol, meliputi, etanol 90 persen dan aluminium foil.

Caranya, etanol direndam selama 24 jam dan ditutup dengan aluminium foil sehingga menghasilkan filtrat dan residu 1. Setelah itu residu 1 disaring dan direndam dengan etanol selama 24 jam, ditutup kembali menggunakan aluminium foil sampai menghasilkan filtrat dan residu 2.

Filtrat 1 dan 2 dicampur, diuap, dan menghasilkan ekstrak kental, ujar Ranum Wanudya.

Persiapan selanjutnya adalah membuat ekstrak tanaman krokot yang terdiri dari fase air dan fase minyak. Dalam fase air, tanaman krokot yang sudah dibersihkan dan dihaluskan dicampur dengan setil alkohol, adeps lanae, parafin cair, dan asam stearat ditambah propil paraben 70 derajat.

Sementara dalam fase minyak, krokot dicampur dengan metil paraben, dilarutkan dalam air panas 90 derajat, kemudian ditambah gliserin dan trietanolamin 70 derajat Celcius.

Fase air dan minya dicampur, aduk selama tiga menit, kemudian didiamkan 20 menit, terakhir ditambahkan dengan ekstrak etanol dan krim pun bisa digunakan, kata dia. 

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.