Surabaya - Puluhan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unair (AMU) melakukan aksi untuk menuntut potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Bahkan aksi mereka sempat menutup jalan persimpangan Jalan Ir.Soekarno dan membakar ranting.
Koordinator aksi mahasiswa, Bobby mengatakan aksi turun jalan yang dilakukannya ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan kampus. Pasalnya, mereka tak diizinkan masuk ke Gedung Rektorat Kampus C.
Pandemi kan universal dan berdampak pada semua sektor. Kalau minta bantuan harus pakai surat PHK dan surat keterangan miskin kerjanya jaga warung dan lain-lain bagaimana?.
"Awalnya kami maunya masuk, tapi tidak bisa karena pengamanan dari kampus dan polisi ketat. Jadi akhirnya kami memblokade jalan sampai Pak Nasih keluar dan menemui kami," kata Bobby.
Baca juga:
- Kelonggaran Peserta UTBK Tahap 2 Unair Jika Reaktif
- Unair Tunggu Hasil Uji Klinis Obat Penawar Covid-19
- Unair Siapkan Rapid Test Gratis UTBK Gelombang Dua
Dalam aksi ini tuntuntan utama yang diinginkan mahasiswa ialah menuntut pihak Unair untuk memberikan potongan 50 persen Uang Kuliah Tunggal (UKT) tanpa syarat untuk semua golongan.
"Pandemi kan universal dan berdampak pada semua sektor. Kalau minta bantuan harus pakai surat PHK dan surat keterangan miskin kerjanya jaga warung dan lain-lain bagaimana?" tanya Bobby.
Bobby menjelaskan dalam aksi kali ini mereka punya lima tuntutan, yakni meminta kampus untuk menurunkan UKT sekurang kurangnya 50 persen tanpa syarat kepada semua golongan. Kemudian meminta adanya transparasi keuangan Unair berupa rangkaian anggaran belanja.
Selanjutnya, mahasiswa meminta diberikan subsidi terkait pelaksanaanya kuliah daring kepada mahasiswa berupa bantuan kuota internet yang layak selama perkuliahan daring berlangsung.
Sementara itu, para mahasiswa juga meminta membebaskan biaya perkuliahan (UKT) bagi mahasiswa akhir di Unair. Terakhir yakni legalisasi 4 tuntutan diatas dalam bentuk SK rektor Unair yang baru mengenai pembiayaan UKT.
Melihat aksi tersebut, Humas Unair Surabaya, Suko Widodo menjelaskan, menyebut semua tuntutan mahasiswa sudah dipenuhi. Hanya saja ia menilai adanya miskomunikasi sehingga terjadi aksi.
"Sebetulnya anak-anak sudah dikasih kebijakan yang menarik, mungkin sosialisasi kurang, padahal kota lebih dari itu, saya melihat hanya 38 orang, wong (orang) dari 37 ribu mahasiwa, tuntutannya sudah dipenuhi semua, bahkan sudah ada," kata Suko.
Sementara itu, soal UKT, Suko menjelaskan sudah dibicarakan pihak kampus dengan perwakilan mahasiswa melalui Ormawa dan BEM. Bahkan sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak.
"Jadi UKT sudah dibicarakan dengan mahasiswa lewat ormawa, dan bem kita kumpulkan dan sepakat dan mereka sudah memahami kondisi saat ini, jadi sudah ada kesepakatan, dan kebijakan lahir dari kesepakatan itu yang satu, jadi perwakilan resmi," ucap Suko. []