Mahasiswa UGM Kenalkan Kanafit, Aplikasi Gelang Kesehatan

Enam mahasiswa yang menjadi anggota tim pengembang startup Majatech, mengenalkan aplikasi mobile Kanafit.
Enam mahasiswa UGM yang juga anggota tim pengembang startup Majatech, mengenalkan aplikasi mobile Kanafit, Rabu (14/11). Manfaat piranti ini untuk mengukur indikator kesehatan seperti denyut nadi, tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen dalam darah, jumlah langkah dan kalori yang terbakar. (Foto: Dok UGM/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 15/11/2018) - Enam mahasiswa yang menjadi anggota tim pengembang startup Majatech, mengenalkan aplikasi mobile Kanafit. Kegunaan piranti berupa gelang ini untuk mengukur indikator kesehatan seperti denyut nadi, tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen dalam darah, jumlah langkah dan kalori yang terbakar. Untuk mendapatkan hasilnya, cukup dengan smartband dan satu sentuhan di smartphone.

Salah satu anggota tim, Tri Yunianta mengatakan, hasil pengukuran akan tersimpan di smartphone yang bisa digunakan untuk keperluan analisisi di waktu mendatang. 

"Aplikasi ini digunakan untuk memantau kesehatan melalui gelang pintar," katanya di UGM, Rabu (14/11).

Menurut dia, nama Kanafit berasal dari bahasa sanskerta yang artinya gelang. Butuh waktu empat bulan untuk menciptakan piranti ini, mulai dari ekplorasi sampai pembuatan aplikasi gelang pintar ini. Ide muncul dari keinginan menciptakan inovasi yang bisa mendistrupsi layanan kesehatan. 

"Ide muncul Maret 2018, sekitar empat bulan yang kita butuhkan untuk membuatnya," ujar mahasiswa Prodi Elektronika dan Instrumentasi ini.

Sebagai tahap awal, pasokan piranti masih menggunakan pihak ketiga. Rencananya ke depan akan dipasarkan secara massif. 

"Aplikasi ini sangat membantu banyak orang dalam membantu kesehatannya sendiri. Orang tua yang jauh dari anaknya bisa dibelikan gelang pintar ini dan bisa dipantau secara real time," jelasnya.

Mahasiswa asal Kulonprogo DIY ini menjelaskan, aplikasi yang dibuatnya ini juga menyediakan artikel yang terhubung dengan sejumlah situs kesehatan. Sehingga pengguna bisa mengetahui dari angka yang menucul dalam fitur di apalikasi. 

"Jadi pengguna bisa mengetahui rekomendasi yang perlu dijalani untuk kesehatannya," ungkapnya.

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A., M.Com, mengapresiasi hasil inovasi startup binaan UGM ini. Kanafit merupakan terobosan teknologi yang mendukung layanan bidang kesehatan. 

"Ini sangat dibutuhkan di bidang kesehatan serta mendukung gaya hidup sehat anak muda," tegasnya.

Chief Operational Officer (COO) Majatech, Alfian Andi Nugroho menjelaskan, Kanafit merupakan aplikasi pertama mereka di bidang kesehatan. Pengembangan aplikasi ini bermula dari diskusi antara Majatech dengan The eCEOs, perusahaan teknologi yang berpusat di Kuala Lumpur. 

"eCEOs mendukung pendanaan dan sumber daya untuk mengembangkan produk," ucapnya.

Perwakilan dari eCEOs Venture Haemiwan Fathony menambahkan, pengembangan Kanafit sejalan dengan rencana besarnya memasuki pasar analitik dan layanan kesehatan berbasis teknologi. Selama ini perusahaannya banyak melakukan pengembangan teknologi artificial intelligence, big data, serta analisis teks dan citra. 

"Jadi mendapatkan data kesehatan melalui wearable devices adalah salah satu komponen penting dalam skema kami," tegasnya. []

Berita terkait