Mahasiswa Baru Potensi Bawa Kasus Corona ke Padang

Pemerintah Kota Padang memprediksi kasus Covid-19 impor akan terus terjadi. Apalagi waktu seleksi mahasiswa baru di berbagai kampus segera dimulai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimuliani. (Foto: Tagar/Rina Akmal)

Padang - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, meyakini kasus impor Covid-19 bakal terus terjadi. Apalagi, dalam waktu dekat akan ada seleksi penerimaan calon mahasiswa baru di berbagai kampus yang mayoritas berada di Kota Padang.

Mereka yang datang dikondisikan tidak ada kontak langsung dengan pengawas dan sesama calon mahasiswa.

Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimuliani. Menurutnya, sampai kini kasus positif impor masih terdapat di Padang. Kasus ini, dibawa oleh warga yang datang dari daerah terjangkit Covid-19.

"Ini yang harus kita waspadai, masih ada kasus impor," katanya beberapa waktu lalu.

Saat pendafaftaran mahasiswa baru, kata Ferimuliani, dipastikan akan semakin banyak kunjungan datang ke Padang. "Wabah akan terus bertambah. Akan banyak yang datang, ini akan jadi potensi baru," katanya.

Mengantisipasi kerumunan massa mahasiswa di kampus-kampus, pihaknya berharap Perguruan Tinggi tidak lagi melakukan pendaftaraan secara manual, melainkan dengan sistem online.

Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Ganefri mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengikuti protokol kesehatan untuk proses seleksi calon mahasiswa baru.

"Mereka yang datang dikondisikan tidak ada kontak langsung dengan pengawas dan sesama calon mahasiswa. Masuknya harus antri, menggunakan masker, menyediakan cuci tangan, dan lainnya," katanya, Senin, 7 Juli 2020.

Menurut Ganefri, jumlah calon mahasiswa baru UNP mencapai 17.500 orang. Mereka akan mengikuti tes tertulis yang dibagi menjadi dua shift. Sekali ujian hanya 855 orang. Pihaknya sendiri menyediakan 57 lokasi ujian yang tersebar di dalam kampus UNP.

"Satu lokal cuma 10 hingga 15 orang saja, untuk kapasitas lokal 30 orang. Lokasinya ada 57 titik, lokalnya juga banyak. Kita bagi dua shift agar tidak terjadi penumpukan massa," katanya.

Ganefri mengatakan, seluruh tim seleksi calon mahasiswa baru harus mengawal dengan seksama pelaksanaan ujian dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Ada sejumlah perguruan tinggi yang lakukan rapid tes, tapi kita tidak punya anggaran untuk itu. Kecuali Pemda mau memfasilitasi," katanya. []

Berita terkait
13 Ribu Alumni Kampus Muhammadiyah di Sumbar Bersatu
Sebanyak 13 ribu alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) bergabung dalam wadah ikatan alumni.
Soal PPDB SMA, Puluhan Masyarakat Demo Disdik Sumbar
Puluhan orangtua calon siswa SMA dan SMK di Sumatera Barat menggelar aksi protes ke Dinas Pendidikan Sumbar.
Ombudsman Sumbar Warning Sekolah Jual Seragam Siswa
Ombudsmand Perwakilan Sumatera Barat menemukan sejumlah sekolah di Padang yang menjual seragam sekolah saat proses pendaftaran ulang siswa SMP.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura