Macron dan Le Pen Bertarung Lagi di Putaran Kedua Pilpres Prancis

Perolehan suara putaran pertama menunjukkan petahana Presiden Emmanuel Macron akan melawan Marine Le Pen di putaran kedua
Macron mengalahkan Le Pen pada pilpres tahun 2017, keduanya kini kembali bertarung di pilpres tahun 2022 (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id, Paris, Prancis - Perolehan suara putaran pertama menunjukkan petahana Presiden Emmanuel Macron akan melawan Marine Le Pen di putaran kedua pada 24 April 2022. Macron mengatakan, dua minggu ke depan akan jadi waktu "menentukan" bagi Prancis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bertarung lagi dengan politikus ultra kanan Marine Le Pen dalam putaran kedua akhir bulan ini, setelah keduanya mendapatkan suara terbanyak di putaran pertama pemilihan presiden Prancis.

Hasil hitung awal Kementerian Dalam Negeri Prancis yang dirilis pada Minggu, 10 April 2022, malam menempatkan keduanya memimpin di anatara 12 kandidat presiden yang ada.

Dengan masa jabatannya yang akan segera berakhir, Macron memimpin perolehan suara dengan 27,6 persen, sementara Le Pen meraup 23,4%.

Sebelumnya, petahana Emmanuel Macron telah mencalonkan diri untuk pemilihan presiden kembali. Selama masa jabatannya, Macron kerap mengalami pasang surut dukungan. Sebut saja aksi protes gerakan rompi kuning pada tahun 2018 yang dipicu oleh kebijakan ramah bisnis dan pemotongan pajak untuk orang kaya.

Macron dinilai telah mengesampingkan kampanye pilpres beberapa waktu belakangan dan lebih fokus pada urusan diplomatik, terutama soal konflik Rusia dan Ukraina.

macron sapa wargaMacron menyapa warga setempat setelah memberikan suaranya di kota utara Le Touquet, Minggu, 10 April 2022 (Foto: dw.com/id)

Marine Le Pen adalah pesaing yang sama yang dihadapi Macron dalam pemilihan presiden tahun 2017. Tidak seperti Macron, Le Pen telah berkampanye selama berbulan-bulan, dengan fokus pada masalah dalam negeri seperti inflasi dan kesenjangan pendapatan.

Tetapi dia telah dikritik di Eropa karena sikapnya pada tahun 2017 yang menentang Uni Eropa (UE) dan NATO. Dia juga telah menuai kontroversi karena ingin melarang penggunaan hijab di area publik, serta menolak pengadaan daging halal khusus.

Le Pen juga telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk secara signifikan untuk mengurangi imigrasi dari luar Eropa.

Le PenPemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen berfoto sebelum memberikan suaranya dalam pilpres Prancis, Minggu, 10 April 2022 (Foto: dw.com/id)

1 Kapan putaran kedua berlangsung?

Putaran kedua pemilihan presiden Prancis akan dihelat pada hari Minggu, 24 April 2022. Sekitar 48,7 juta pemilih terdaftar untuk pemilihan, tetapi masih harus dilihat apakah partisipasi pemilih akan meningkat untuk putaran kedua.

Macron diprediksi akan meningkatan intensitas kampanyenya beberapa minggu mendatang sebagai upaya untuk mengamankan masa jabatan kedua.

Jajak pendapat lembaga survei Ifop memperkirakan persaingan yang ketat, dengan 51% untuk Macron dan 49% untuk Le Pen. Sementara itu, lembaga survei Elabe memproyeksikan Macron akan menerima 52% dan Le Pen 48% suara.

2 Reaksi apa saja yang mucul setelah putaran pertama?

Menaggapai hasil putaran pertama, Macron mendorong warga Prancis untuk memilihnya untuk kembali duduk di kursi kepresidenan. Ia mengingatkan "belum ada yang diputuskan" setelah putaran pertama pemungutan suara.

Sementara Le Pen mengatakan putaran kedua pemilihan presiden menawarkan pemilih "dua visi yang berlawanan untuk masa depan."

"Yang dipertaruhkan pada 24 April bukanlah pilihan keadaan, tetapi pilihan masyarakat, pilihan peradaban," kata Le Pen.

Sementara sejumlah kandidat lain yang tertinggal dalam pemungutan suara putaran pertama mendorong warga untuk tidak memilih Le Pen.

Kandidat sayap kiri Jean-Luc Melenchon, yang berada di tempat ketiga, mendesak pemilih untuk "tidak memberikan satu suara pun kepada Madame Le Pen."

Kandidat konservatif Valerie Pecresse juga meminta pemilih untuk mendukung Macron, dengan mengatakan jika Le Pen naik ke kursi kepresidenan akan ada "konsekuensi bencana bagi negara dan generasi mendatang."

Kandidat lainnya seperti Anne Hidalgo, Yannic Jadot, dan Fabien Roussel juga menyatakan bakal memilih Macron di putaran selanjutnya demi membendung kemenangan sayap kanan.

Respons Prancis terhadap perang di Ukraina, beban pada sistem kesehatan yang dipicu oleh dua tahun pandemi virus corona, dan masalah ekonomi dinilai menjadi isu penting yang diperhatikan pemilih. Mengatasi lonjakan harga BBM dan pangan telah menjadi inti dari sebagian besar kampanye para kandidat presiden [rap/hp (AFP, Reuters)]/dw.com/id. []

Profil Emmanuel Macron, Presiden Prancis Tuai Banyak Kecaman

Parlemen Prancis Menyetujui Kartu Vaksin

Prancis Nilai Aturan Karantina Inggris Diskriminatif

Media Prancis Kritik Penampilan Lionel Messi di PSG

Berita terkait
Macron dan Le Pen Bicara Tentang Sanksi dan Kekejaman Rusia
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan pernyataan Perdana Menteri Polandia itu "tidak berdasar dan memalukan"