Jakarta, (tagar/1/2) - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohamad Nuh meminta para pemimpin bangsa dan masyarakat untuk tidak menghabiskan energi dengan bertikai.
"Jangan habiskan energi dengan bertikai karena kita ini semuanya bersaudara, musuh sebenarnya kita adalah kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan," ujar Nuh usai orasi ilmiah di Universitas Pertamina, Jakarta, Rabu (1/2).
Menurut dia, energi anak bangsa seharusnya digunakan untuk memberantas kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan tersebut.
"Kita harus hemat energi, kalau energi dihabiskan untuk bertikai, maka target kita menjadi Indonesia emas pada 2045 tidak tercapai." Indonesia emas bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka. Pada saat itu, ditargetkan Indonesia menjadi salah satu negara yang berpengaruh di dunia dengan penduduk yang memiliki usia produktif terbesar.
Oleh karena itu, kata dia, perlu ada sosok pemimpin yang bisa merangkul kedua kekuatan dan merajut perdamaian.
"Ke depannya, kita membutuhkan pemimpin yang bukan sekedar pemimpin tapi yang menjadi negarawan serta bukan pemerintahan." Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Tanah Air, Nuh mengatakan seharusnya bisa diselesaikan dengan jalan dialektika dan bukan melalui proses hukum. Kedua belah pihak yang berselisih pendapat harus diajak dialog. Dari dialog tersebut akan menghasilkan pemikiran baru.
"Kalau semua persoalan dibawa ke jalur hukum, maka tradisi keilmuan akan hilang. Masyarakat yang cerdas, seharusnya berbasis pengetahuan," tukas dia. (fet/ant)
