Jakarta - Titik kumpul kreatif bagi musisi dan seniman di Jakarta, M Bloc, baru saja dibuka pada Kamis, 26 September 2019. Venue keriaan merupakan alih-fungsi lahan seluas 6.500 meter persegi milik Perusahaan Umum Percetakan Uang RI (Peruri) yang terbengkalai sejak tahun 2005.
Pemanfaatan lahan merupakan hasil kerja sama antara PT Ruang Riang Milenial dan Peruri. Ketika disurvei pertama kali pada Februari lalu, kondisi bangunan dan kawasan itu disebut amat tidak terurus.
Acara pembukaan M Bloc, diramaikan dengan gelaran Grand Opening Party yang menampilkan Krontjong Toegoe, White Shoes and the Couples Company dan Glenn Fredly.
Berlokasi di Jl Panglima Polim Raya No.37, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, M Bloc juga memanfaatkan sebanyak 16 unit bekas rumah karyawan bergaya post-colonial berlantai dua yang telah eksis sejak dekade 1950-an.
Bangunan bekas rumah itu kemudian disulap sebagai shophouse oleh berbagai brand lokal ternama seperti Tokyo Skip Jack, Demajors, Beyoutiful, Kedai Tjikini, Mata Lokal, UnionWell, Titik Temu Coffee, Kebun Ide Gelato, Mr. Roastman, Rumah Lestari, Chickro, Suwe Ora Jamu, Mbok Ndoro, hingga Connectoon.
Sementara dua unit gudang bekas produksi uang berukuran sekitar 900 meter persegi yang berada di bagian dalam, disulap menjadi restoran dan roastery bernama _Oeang serta M Bloc Live House, sebuah venue musik berkapasitas maksimal 350 orang yang digunakan untuk konser musik serta berbagai pertunjukan seni lainnya.
Direktur Utama PT Ruang Riang Milenial, Handoko Hendroyono, mengatakan pihaknya merasa gembira bisa berkolaborasi dengan Peruri.
Menurutnya, Dukungan dan antusiasme perusahaan BUMN itu atas gagasan yang ia ajukan untuk membuka ruang publik kreatif, akan memberikan kontribusi besar bagi keberlanjutan kreativitas generasi milenial.
"Apalagi dengan mulai beroperasinya MRT, gaya hidup dan budaya baru akan bertumbuh, kota Jakarta sangat membutuhkan ruang publik yang mampu menjadi ruang ekspresi yang positif," kata Handoko melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 26 September 2019.
"Para milenial khususnya, membutuhkan ruang interaksi yang sifatnya kolaboratif untuk berkreasi dan eksis bersama," ujar dia.