Seniman Apresiasi Pengambilalihan Gedung Bersejarah Medan

Seniman Medan mengapresiasi sikap Pemko Medan yang mengambilalih gedung bersejarah.
Pekerja sedang melakukan perawatan terhadap Gedung London Sumatera, salah satu bangunan bersejarah di Jalan Ahmad Yani Medan. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Medan - Seniman Medan yang bergabung dalam Majelis Kesenian Medan (MKM) mengapresiasi sikap Pemko Medan yang mengambilalih gedung bersejarah di Kota Medan.

Ketua MKM, Choking Susilo Sakeh, menyampaikan apresiasi itu setelah Pemko Medan mengambil alih gedung Warenhuis, di Jalan Hindu Medan.

"Meski langkah ini terlambat, tapi kami menaruh hormat kepada Pemko Medan yang telah menyelamatkan satu aset sejarah dan budaya kota Medan," ujar Choking, Rabu 7 Agustus 2019.

Gedung supermarket pertama di Kota Medan itu, dikuasai kembali oleh Pemko Medan, Senin 5 Agustus 2019 lalu, setelah puluhan tahun ‘dikuasai’ oleh sekelompok pihak yang tidak berhak. Kondisi bangunan itu kini sangat tidak terawat dan memprihatinkan.

Pengambillalihan gedung tersebut, kata Choking, menjadi bukti adanya kepedulian Pemko Medan terhadap aset sejarah masa lalu Kota Medan dan sekaligus kepedulian terhadap objek cagar budaya.

Choking berharap, semua pihak dan warga Kota Medan memberi dukungan penuh terhadap kepedulian Pemko Medan semacam ini.

"Hentikan perdebatan tidak penting tentang ketidakjelasan aset sejarah dan budaya Kota Medan, dan mari kita dukung Pemko Medan membuktikan kepeduliannya terhadap aset-aset semacam itu," ujar Choking, yang juga jurnalis senior tersebut.

Dia menyebutkan, dalam dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Medan tahun 2018 yang merupakan amanat UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dinyatakan adanya ratusan objek sejarah dan cagar budaya di Kota Medan.

Pemko Medan harus melibatkan berbagai elemen untuk menyusun narasi yang menggairahkan tersebut

"Dokumen PPKD Kota Medan yang disusun Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan dengan melibatkan berbagai elemen terkait, ditandatangani oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan menjadi bagian dari penyusunan Strategi Kebudayaan Nasional pada Kongres Kebudayaan Indonesia tahun 2018," jelas Choking, yang ditunjuk sebagai Kordinator Tim Penyusun PPKD Kota Medan.

Choking juga mengapresiasi langkah yang sedang dilakukan Dinas Kebudayaan Kota Medan sebulan terakhir ini, yakni melakukan verifikasi faktual terhadap objek sejarah dan cagar budaya di Kota Medan, bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) yang telah dibentuk oleh Wali Kota Medan setahun lalu.

"Jika verifikasi faktual rampung, kami berharap Wali Kota Medan segera menerbitkan perwal tentang objek cagar budaya di Kota Medan," tegasnya.

Choking mengingatkan, hal paling penting adalah kemampuan Pemko Medan untuk membangun narasi menggairahkan terhadap objek sejarah dan cagar budaya yang telah diselamatkan. Sehingga, bangunan tersebut tidak semata hanya menyedot anggaran melainkan juga mampu memberikan kontribusi untuk PAD.

Banyak pemko/pemkab berhasil menyusun narasi yang baik atas objek sejarah dan cagar budayanya, sehingga bangunan tersebut mampu mendatangkan uang. "Pemko Medan harus melibatkan berbagai elemen untuk menyusun narasi yang menggairahkan tersebut," tandasnya.

Berbagai upaya tersebut, kata dia, menjadi bukti bahwa Pemko Medan punya kepedulian terhadap sejarah dan budaya yang dimilikinya. "Semua warga Medan harus mendorong dan mendukung Pemko Medan untuk semakin peduli terhadap aset sejarah dan cagar budaya milik yang ada," tukasnya. []

Baca juga

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina