Kediri - Tidak ada waktu bersantai bagi Persik Kediri. Tim juga sudah melupakan kegagalan di Piala Gubernur Jatim 2020. Kini, Persik sepenuhnya fokus menghadapi laga perdana Liga 1 2020 melawan Persebaya Surabaya.
Persik kembali bertemu Persebaya di laga pembukaan liga. Persebaya yang menjadi runner up liga musim lalu bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu lawannya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu, 29 Februari 2020.
Duel ini merupakan ulangan laga perdana Piala Gubernur Jatim. Hanya, juara Liga 2 ini gagal memberi perlawanan terhadap sang rival, Persik pun dipaksa menyerah 3-1.
Saya sudah memiliki gambaran bagaimana menghadapi Persebaya. Tentu pola yang disiapkan akan berbeda dibandingkan saat menghadapi laga perdana di Piala Gubernur Jatim
Pelatih Joko Susilo menyatakan tim telah melupakan kegagalan di Piala Gubernur Jatim. Setelah melakukan launching atau perkenalan tim, mereka langsung fokus menghadapi laga perdana tersebut.
Tim berjuluk Macan Putih diharapkan menunjukkan kapasitasnya sebagai tim promosi yang pantas diperhitungkan tim lain untuk bersaing di kasta tertinggi. Apalagi Persik memiliki sejarah sebagai tim yang pernah berprestasi dengan dua kali menjadi juara liga Indonesia.
"Tidak ada persiapan khusus menghadapi laga perdana melawan Persebaya. Tetapi kami memang sudah mempersiapkan diri selama latihan. Setelah launching kami pun langsung mematangkan persiapan," ujar Joko di Kediri, Rabu, 26 Februari 2020.
"Kamis fokus menghadapi Persebaya. Kami mempersiapkan bagaimana saat menyerang, bertahan dan saat melakukan transisi," katanya.
Persik Belajar dari Kekalahan di Piala Gubernur Jatim
Menurut dia tim sudah belajar dari kekalahan di laga pertama Piala Gubernur Jatim ini saat menghadapi Persebaya. Pelatih yang akrab disapa Getuk ini menyatakan tim akan tampil beda di laga perdana itu.
"Saya sudah memiliki gambaran bagaimana menghadapi Persebaya. Tentu pola yang disiapkan akan berbeda dibandingkan saat menghadapi laga perdana di Piala Gubernur Jatim," ucap Joko.
Hanya, kekuatan Persik tidak komplet dengan dicoretnya satu pemain asing, Patrik Bordon, yang gagal lolos tes medis. Akibatnya, Joko hanya mengandalkan tiga asing di laga tersebut.
Terkait dengan kondisi striker Septian Satria Bagaskara memang sudah membaik. Pemain tim nasional U-23 ini sesungguhnya sudah bisa dimainkan.
Namun kondisi Bagas belum mencapai 100 persen karena butuh proses untuk adaptasi. Ini yang menjadi pertimbangan pelatih apakah menurunkan pemain tersebut atau tidak. []